LPG 3 Kilogram Habis di Kab.Situbondo, Pembeli Datangi SPBU

Salah satu pangkalan LPG 3 kg di Situbondo memasang papan bertuliskan habis kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Sejumlah ibu rumah tangga di Kabupaten Situbondo dalam sepekan ini dimuat emosi. Pasalnya, stock tabung gas elipiji 3 kilogram sulit untuk didapatkan. Dengan kondisi terpaksa, sejumlah ibu rumah tanga harus membeli tabung gas elpiji yang tersedia di beberapa SPBU di Kota Santri, Situbondo. Tak hanya kalangan ibu rumah tangga, para lelaki yang memiliki usaha warung juga ikut mendatangi SPBU guna mendapatkan LPG 3 kg.
Pengamatan Bhirawa, para ibu rumah tangga tersebut rela harus antri untuk membeli ke SPBU karena harganya masih stabil yaitu 15 ribu rupiah. Sedangkan harga di tingkat agen atau pengecer, harga tabung gas elpiji  3 kilo gram bisa mencapai 17.500 rupiah.
Bahkan dibeberapa titik pangkalan atau pengecer bisa tembus hingga 20 ribu rupiah/ galonnya. “Daripada kami tidak bisa memasak, terpaksa membeli meski harganya di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 16.000,” ujar Yono, warga Kelurahan Dawuhan, kemarin (27/9).
Salah satu agen elpiji, Yutina, mengakui jika dirinya memilih membeli langsung ke SPBU, karena tak pernah mandapatkan jatah pengiriman elipiji 3 kilogram dari pangkalan langganannya. Perempuan asal Desa Talkandang itu mengaku, biasanya dirinya mendapatkan kiriman elpiji rutin setiap hari. “Namun sudah hampir sebulan terakhir ini saya tidak pernah mendapatkan kiriman elipiji 3 kg,” aku Yutina.
Kondisi langkanya elpiji 3 kg ini, sebelumnya sempat memantik Komisi II DPRD Situbondo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen, pangkalan dan SPE di Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo. Sidak gas elpiji 3 kilogram itu dilakukan, mengingat harganya di tingkat pengecer sudah melebihi HET atau Harga Ecerean Tetap  Pemerintah.
“Sesuai Peraturan Bupati bahwa HET elpiji 3 kilogram 14 ribu dari SPE ke agen. Dari agen ke pangkalan 15 ribu, sedangkan dari pangkalan ke konsumen seharga 16 ribu,” terang Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Prianto.
Politisi Partai Demokrat itu mendesak Pemkab Situbondo untuk turun kelapangan guna melakukan pengawasan. Hadi juga meminta Pemkab Situbondo harus menindak tegas jika menemukan penyimpangan penggunaan elipiji 3 kilogram dilapangan.
Selain itu, Hadi juga meminta aparat kepolisian, ikut serta mengawasi pendistribusian, mengingat elpiji 3 kilogram merupakan barang yang disubsidi oleh Pemerintah. “Saat ini pendistribusian LPG 3 kg belum bisa terpantau dengan baik, karena tidak menggunakan sistem kewilayahan. Sehingga ada sejumlah agen di Kecamatan kota, mendistribusikan ke pangkalan atau pengecer ke Kecamatan lain,” pungkas Hadi. [awi]

Tags: