LPPD Kota Probolinggo Duduki Peringkat 11 Se-Jatim

Wali kota Hadi terima piagam penghargaan dari gubernur Jatim Khofifah. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin menerima piagam terkait capaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2018 dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Selain itu RW 1 Kelurahan Pilang dapat apresiasi proklim utama 2020 dari kementerian LHK, hal ini di ungkapkan wali kota-Hadi wawali Subri usai mancal bareng bersama warga Bing Berek, Minggu (25/10)

Ya, Kementerian Dalam Negeri memberikan penghargaan atas kinerja LPPD Pemerintah Kota Probolinggo dengan skor 3,3908 dan status kinerja “Sangat Tinggi”. Skor tersebut meningkat dibanding LPPD tahun sebelumnya yaitu 3.3015.

Yang, peringkat Kota Probolinggo berhasil peringkat ketiga di tingkat kota di Jatim, sementara untuk seluruh kota / kabupaten se-Jatim kota yang dipimpin Wali Kota Habib Hadi ini berada di peringkat 11. Penghargaan ini dilakukan secara periodik tiap 2 tahun, ujarnya.

“Capaian prestasi ini merupakan buah kerja sama yang sinergi seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo secara intens dan berkesinambungan dalam melaksanakan kinerja pemerintahan yang lebih profesional. Yaitu indikator penilaian berpengaruh terhadap hasil penentuan skor dan pemeringkatan dalam LPPD yang mampu memenuhi dan membuahkan hasil yang maksimal,” ujar Wali Kota Habib Hadi, yang menerima penghargaan tersebut.

Ia menambahkan, penghargaan di bidang pemerintahan ini diharapkan terus meningkat dari tahun ke tahun. Dan, implementasinya betul-betul perasaan masyarakat.

“Terima kasih kepada seluruh OPD. Penghargaan ini adalah hasil kinerja dari pemerintahan yang kompak, kami optimis dapat mempertahankan atau meningkatkan poin lebih tinggi lagi di tahun mendatang,” tutur Habib Hadi.

“Indeks sangat tinggi bagi kabupaten/kota ini karena komitmen kita yang saling bersinergi dengan pusat. Hari ini kategori semuanya ‘Sangat Tinggi’, bedanya hanya nol koma nol-nol sekian,” ungkap wali kota Hadi.

Lebih lanjut dikatakannya, keberhasilan lainnya juga di raih RW 1 Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo berhasil meraih prestasi dengan mendapatkan apresiasi sebagai Proklim Utama 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Sedangkan dua kelurahan lain mendapat sertifikat Proklim 2020 yaitu Kelurahan Jrebeng Wetan dan Kelurahan Wiroborang.

Penyerahan penghargaan secara virtual di aula pertemuan Dinas Lingkungan Hidup dihadiri Wawali Mochammad Soufis Subri didampingi Kepala DLH Rahmadeta Antariksa, Kabid Pengendalian Pencemaran Kemiteraan Lingkungan Hidup (P2KLH) Suciati Ningsih dan sejumlah masyarakat penerima prestasi di bidang lingkungan tersebut.

“Alhamdulillah lagi-lagi Kota Probolinggo mendapatkan prestasi langsung tingkat nasional, RW 1 Kelurahan Pilang Kacamatan Kademangan. Kota Probolinggo termasuk daerah yang cukup memperhatikan ketangguhan lingkungannya, termasuk ketangguhan iklimnya,” tandas Habib Hadi.

“Wali Kota punya perhatian yang cukup serius terkait lingkungan di Kota Probolinggo. Harapannya adalah masyarakat sebagai pelaku harus betul-betul aware tidak hanya pemerintah kota saja. Mari bersama-sama seluruh masyarakat di Kota Probolinggo memperhatikan lingkungannya, agar limgkungan ini dapat kita serahkan pada anak cucu kita nanti,” ajaknya.

Kepala DLH Rahmadeta didampingi Kabid P2KLH Suciati Ningsih menjabarkan fungsi proklim mengutamakan pada pemberdayaan masyarakat terhadap penguatan untuk iklim dan adaptasi terhadap lingkungan.

“Ketahanan masyarakat terhadap pengelolaan lingkungannya, penutupan vegetasi alam juga pengolahan sampahnya,” jelas Suci. Suci menambahkan, untuk implementasi Proklim Utama RW 1 Kelurahan Pilang adalah mereka memiliki bank sampah bagus, pengelolaan lingkungan bagus, masyarakatnya sudah sadar terhadap lingkungannya.

“Pengurangan emisi gas rumah kaca dengan menggunakan energi alternatif, seperti penggunaan sinar matahari, energi angin mulai masyarakat terapkan dan dilakukan,” urainya.

Selain itu, Jrebeng Wetan menerapkan pengolahan bank sampah secara mandiri, ketahanan pangan dan penghijauan, tidak melakukan pembakaran sampah, menanggulangi banjir dan memiliki resapan air (biopori), memanfaatkan air tadah hujan, tambahnya. [wap]

Tags: