Humas LSM Wirabumi Irwan Rakhday rakor soal museum kebangsaan bersama Asisten I Agus Fauzi dan Kadis Pariwisata Basuki serta Kabid Jupri Setio Utomo baru baru ini. [sawawi/bhirawa].
Situbondo, Bhirawa
Keberadaan Museum Kebangsaan di Desa Wonorejo,Kecamatan Banyuputih ternyata kurang mendapat simpati dan animo dari masyarakat pecinta seni di Kota Santri, Situbondo dalam dua tahun terakhir ini. Bahkan pusat pajangan benda benda purbakala itu sepi dari perhatian pengunjung. Guna untuk mencari solusi atas masalah tersebut, kemarin Pemkab Situbondo melalui Asisten I Agus Fauzi dan Kadis Pariwisata Basuki membahas bersama pecinta seni dan LSM Wirabhumi.
Menurut Humas LSM Wirabumi, sebagai elemen masyarakat yang berkonsentrasi dalam bidang kecagarbudayaan, lembaganya mengusulkan agar letak museum baru di bangun dipusat Kota Situbondo. Selain untuk memudahkan perawatan benda benda bersejarah, kata Irwan, ide itu juga untuk memudahkan pengunjung karena jaraknya yang dekat dengan kawasan perkotaan. “saat ini pusat museum kan ada di Desa Wonorejo, yang notabene jauh dari kota. Maka tidak heran kalau sepi pengunjung,” ucap Irwan Rakhday.
Kata Irwan, museum kebangsaan nantinya tetap akan diisi aset-aset kebudayaan dari kearifan lokal setempat yaitu Desa Wonorejo. Hal itu pernah dikomunikasikan dengan karang taruna setempat yaitu GeMa ( Generasi Mahardhika) yang juga peduli dalam pengembangan kebudayaan. “Usul pemindahan itu bukan lantas menghilangkan Desa Wonorejo sebagai ikon Desa Kebangsaan di Kabupaten Situbondo,” ujar Irwan Rakhday.
Selain itu, sambung dia, adanya keterlibatan elemen masyarakat sangat penting dilakukan secara intensif. Ini karena, ujarnya, masyarakat yang bersentuhan langsung dengan pemerintah daerah yang memiliki kewenangan dapat segera melakukan langkah kongkrit. “Apalagi di Kabupaten Situbondo sudah merampungkan Perda Cagar Budaya. Tentu dapat kita implementasikan dengan segera dengan adanaya usulan ini,” terang Irwan.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Situbondo Basuki mengatakan instansi yang ia pimpin secepatnya akan melakukan tekhnis inventarisasi barang di museum kebangsaan dalam sepekan ke depan. Ini perlu, kata mantan Kepala Dinas Sosial itu, sebagian besar benda cagar budaya itu milik atau koleksi pribadi seorang budayawan serta LSM Wirabhumi. “Nanti kami akan mengatur penempatan benda-benda itu dengan semestinya. Soal museum itu ada di pusat kota, tentu kami akan melaporkan dulu usulan itu kepada Bupati,” tutur Basuki. [awi]
