Luas Tambak di Kabupaten Sidoarjo Susut Tinggal 1000 Hektar

Foto Ilustrasi

Sidoarjo, Bhirawa
Karena pengembangan wilayah di bagian timur Kab Sidoarjo, diestimasi lahan tambak di Kab Sidoarjo yang saat ini luasnya masih 15 ribuan hektar, pada tahun 2029 nanti, akan tersisa 1000 hektar saja.
Disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Sidoarjo, Ir M. Sholeh MSi, pengembangan wilayah di timur Kab Sidoarjo itu seperti untuk industri, perumahan ataupun adanya Tol luar lingkar timur.
Keberadaan 1000 hektar tambak tersebut, menurut Sholeh, mulai dari Kec Waru sampai Kec Jabon. Sehingga menurut Sholeh, susutnya luasan tambak di Sidoarjo itu bukan karena dampak limbah yang mencemari air baku tambak, tapi karena pengembangan wilayah.
“Sesuai RTRW Kab Sidoarjo sampai tahun 2029 nanti, akan tersisa 1000 hektar saja, jadi tidak bisa dipertahankan lagi, sehingga meski kita intensifkan dengan cara apapun, target produksi perikanan dari tambak tidak akan bisa tercapai,” kata Sholeh, Selasa (31/10) kemarin.
Sholeh menegaskan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Istilahnya pihaknya hanya pengelolah saja, tapi yang punya wilayah atau wadah Pemkab Sidoarjo.
Padahal diakui Sholeh, minat petambak Sidoarjo untuk mengelolah tambak sebenarnya masih sangat tinggi. Akibat nanti banyak tambak yang susut karena dipakai pengembangan wilayah, maka resikonya petambak akan alih fungsi kerja.
Ia mengilustrasikan, akan banyak cold storage perikanan di Sidoarjo yang akan tutup.  Sebab produksi perikanan di Sidoarjo sudah berkurang. Dampaknya akan mengurangi pendapatan ekonomi masyarakat yang berhubungan dengan itu. (kus)

Tags: