Luas Tanaman Tembakau Bojonegoro Capai 8.900 Hektare

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Dinas Pertanian Bojonegoro, Jatim memperkirakan luas areal tanaman tembakau tertanam mulai Virginia Voor Oogst (VO), Jawa, dan Virginia RAM mencapai 8.900 hektare, lebih rendah dibandingkan proyeksi seluas 9.800 hektare.
“Luas tanaman tembakau saat ini cukup untuk mencukupi permintaan pabrikan juga pengusaha yang akan melakukan pembelian tembakau tahun ini,” kata Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Pertanian Bojonegoro Imam Wahyudi, di Bojonegoro, Senin (13/8).
Apalagi, menurut dia, PT Gudang Garam juga memastikan akan ikut melakukan pembelian tembakau dengan jumlah banyak sekitar 1.500 ton tembakau kering. Selain itu, juga sejumlah perusahaan rokok juga pengusaha yang akan ikut melakukan pembelian tembakau. “Informasinya pabrikan sangat membutuhkan tambahan tembakau untuk mencukupi stoknya yang mulai berkurang,” ucapnya menegaskan.
Dari laporan yang diterima menyebutkan PT Djarum Kudus sakan melakukan pembelian tembakau Virginia VO sebanyak 3.500 ton, CV Central Agro Mandiri di Kecamatan Balen, akan membeli tembakau hang (Virginia VO) 1.000 tong dan UD Sumber Mulyo Kecamatan Kapas, 1.000 ton.
Oleh karena itu, ia optimistis tanaman tembakau tertanam di daerahnya tahun ini semuanya bisa terserap pabrikan juga pengusaha tembakau.
Ia mengakui luas tanaman tembakau yang tertanam itu, ada yang ditanam petani pada Juli, sehingga tidak masuk jadwal masa tanam tembakau Mei-Juni. “Tanaman tembakau yang ditanam Juli, antara lain, ada di sejumlah desa di Kecamatan Kepohbaru, juga Baureno,” ucapnya menambahkan.
Menjawab pertanyaan, pihaknya belum mengumpulkan pabrikan juga pengusaha yang akan melakukan pembelian tembakau terutama yang bermitra dengan petani terkait harga. “Kami belum mengumpulkan pabrikan dan pengusaha tembakau, sebab kemungkinan panen akan mulai akhir Agusustus,” kata dia menjelaskan.
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Ahmad Djupari juga optimistis tanaman tembakau tertanam di daerahnya akan terserap pabrikan juga pengusaha dengan harga yang memadai, karena cuaca sangat mendukung. “Sepanjang waktu panen tidak turun hujan kualitas tembakau akan bagus termasuk harganya,” ucapnya. [ant]

Tags: