Lukisan Berjudul ‘Quality Time’ Bercerita tentang Hikmah Dibalik Pandemi

Cak Luk bersama lukisannya yang berjudul ‘Quality Time’ yang akan dipamerkan di Pameran Seni Rupa ‘Art In The Age Of Covid-19’ di Matahari Johar Plaza, Jember. [arif yulianto]

Pandemi Covid-19 di Tangan Pelukis Jombang
Kab Jombang, Bhirawa
Sebuah lukisan berukuran 120 X 90 centimeter beraliran dekoratif tiga dimensi terpampang di Sabrang Art, di Dusun Tanggungan, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang. Oleh pemilik Sabrang Art yang juga pelukis lukisan tersebut, Lukmanul Hakim, lukisan itu diberi judul ‘Quality Time’ yang dalam bahasa Indonesia berarti waktu yang berkualitas.
Pelukis gondrong yang akrab disapa dengan Cak Luk ini menuturkan, lukisan ‘Quality Time’ ini bercerita tentang hikmah di balik masa pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi, terutama harapan dari seluruh keluarga untuk berkumpul dan bermain meskipun dengan jenis permainan yang sederhana, namun bisa mengena.
“Bisa fokus untuk keluarga. Mungkin itulah hikmah dibalik pandemi, kita bisa mencurahkan waktu untuk orang-orang terdekat kita. Dengan kegiatan-kegiatan yang positif tentunya,” ungkap Cak Luk.
Di lukisan itu, digambarkan sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan dua orang anak yakni, satu anak laki-laki, dan satu anak perempuan. Mereka terlihat santai menikmati waktu bersama. Gambar dua anak ini terlihat membawa mainan sederhana. Di bagian atas, digambarkan sejumlah aplikasi handphone (HP) layaknya aplikasi yang biasa terdapat di HP Android. Seperti Youtube, What’sApp, Facebook, maupun Instagram. Di sebelah-sebelah gambar aplikasi handphone ini digambarkan beberapa layang-layang.
Cak Luk menjelaskan, sejumlah aplikasi handphone yang digambarkan ini memiliki arti, pada masa pandemi Covid-19, aplikasi-aplikasi tersebut banyak digunakan oleh masyarakat.
“Masa-masa pandemi, mengharuskan kita banyak berhubungan dengan lewat WA dan lainnya, Media Sosial lah. Layang-layang itu istilahnya, tetap kita butuh (Medsos) itu, tetapi kita juga harus mengawasi, istilahnya kita kendalikan. Kapan kita butuh menerbangkan layang-layang (menggunakan Medsos), kan ada waktu tertentu. Ndak harus setiap saat, setiap hari, setiap waktu. Itu yang perlu kita kontrol,” papar Cak Luk.
Dengan begitu, penggunaaan Medsos pada masa pandemi tidak boleh mengalahkan komunikasi langsung dengan anggota keluarga yang harus tetap berjalan. “Ada permainan yang manual, yang Jadul yang membuatnya juga dari bahan-bahan sederhana,” kata Cak Luk.
Cak Luk mengaku, lukisan berjudul ‘Quality Time’ ini dikerjakan kurang lebih selama dua minggu dan dibuat menjelang terjadinya masa pandemi Covid-19. Rencananya, lukisan ini akan dipamerkan Cak Luk di Pameran Seni Rupa ‘Art In The Age Of Covid-19’ yang bertajuk ‘Pageblug’ di Matahari Johar Plaza Lantai 3, Jember, pada 22 hingga 27 Agustus 2020 yang akan diikuti oleh 20 pelukis dari Jatim dan beberapa pelukis dari luar Jatim. Cak Luk sendiri merupakan satu-satunya pelukis dari Jombang yang akan mengikuti pameran lukisan tersebut.
Cak Luk merupakan seorang pelukis kelahiran Jombang 12 Juli 1972 yang memilih aliran Dekoratif tiga dimensi sebagai ciri khas lukisan-lukisannya. Sekitar 150 lukisan telah dihasilkan pelukis ‘nyentrik’ ini sejak ia total fokus mendalami dunia lukisan mulai tahun 2014 hingga sekarang. Lukisan termahal karya Cak Luk pernah terjual hingga 5.000 Dolar Amerika pada tahun 2017 lalu yang dibeli seorang kolektor lukisan dari luar negeri. [arif yulianto]

Tags: