Lulus 100 Persen, Sujud Diatas Tanggul Lumpur Lapindo

5-foto siswa SMA lulus sujud diatas tanggul-Ali-4Sidoarjo, Bhirawa
Begitu dinyatakan lulus 100 persen, puluhan siswa Madrasah Aliyah (MA) Kholid bin Walid Porong, merayakannya dengan sujud syukur diatas tanggul penahan Lumpur Lapindo, Selasa (20/5) kemarin. Para siswa ingin mengenang sekolahnya yang telah terendam Lumpur Lapindo sejak tahun 2006 silam.
Setelah melakukan sujud syukur, para siswa bersalaman dengan para gurunya, yang selama ini mengajar dan membimbing mereka.Tak hanya itu, mereka juga melakukan doa bersama dan memotong tumpeng, pertanda ungkapan rasa syukur karena lulus 100%. Mereka juga berharap sekolahanya yang telah terendam lumpur segera mendapatkan ganti rugi.
Hidayatullah, salah satu siswa menyampaikan, dari pada merayakan kelulusan dengan konvoi atau coret-coret seragam, maka lebih baik mereka merayakannya di atas tanggul sambil mengenang sekolahannya yang sudah tenggelam.
Sementara itu, Kepala Sekolah MA Kholid Bin Walid, H Ali Mas,ad, mengatakan dirinya merasa bersyukur karena siswa di MA Kholid Bin Walid bisa lulus 100%. Diharapkan, kepada instansi terkait yakni Depag, untuk memperhatikan sekolahan MA Khold Bin Walid.
Ali Mas,ad juga berharap, pihak Lapindo Jaya untuk segera memberi ganti rugi sekolahannya yang selama ini telah terendam lumpur. Dengan adanya sekolahan yang layak maka ia berharap para siswa bisa melanjutkan proses belajar mengajar dengan baik.
”Karena kini sekolahan kami masih kontrak rumah warga di Desa Glagah Arum,” sebutnya terus terang.
Walaupun target kelulusan 100 % terpenuhi, namun nilai Ujian Nasional (UN) 2014 rata-rata untuk siswa SMK Kab Sidoarjo mengalami penurunan. Masih sangat rendah, yakni 6,84 artinya masih mendekati standar minimal kelulusan nasional.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Tirto Adi, saat dihubungi Selasa (20/5) kemarin, banyak faktor yang mempengaruhi penurunan nilai siswa. Diantaranya soal-soalnya memang sangat sulit, selain itu soal tak hanya berstandar nasional, tetapi berstandar internasional. “Jadi perubahan-perubahan seperti itulah yang termasuk salah satu dari faktor penurunan nilai rata-rata di UN 2014 ini,” katanya.
Bagaimanapun juga ini merupakan kabar gembira bagi siswa SMA/SMK, MA se Kab Sidoarjo. Dari 24.358 peserta yang mengikuti UN, secara keseluruhan dinyatakan lulus 100%. Hasil itu didapat setelah nilai akhir (NA) memenuhi standar kelulusan. “Kelulusan tahun ini mengalami peningkatan, kalau dibandingkan tahun 2013 yang harus meninggalkan dua siswa yang tak lulus,” ungkapnya.
Dengan metode NA (Nilai Akhir) untuk mencapai kelulusan. Kalau mengacu pada nilai UN untuk tingkat SMK saja, dari 12.549 siswa yang mengikuti UN sebanyak 3.998 atau 31%  dinyatakan tak lulus. Karena tertolong dengan NA, akhirnya bisa tertolong dengan nilai bantuan dari Nilai Sekolah (NS). Karena acuan kelulusan dengan menggunakan NA yakni 60 % nilai UN dan 40 % nilai NS, nyatanya bisa mengkatrol kelulusan siswa. “Siswa yang jeblok pada nilai UN bisa bernapas lega karena terbantu dengan NS yang diterimanya,” jelas Tirto Adi.
Ia juga mengungkapkan, untuk SMK nilai rata-rata NA yang diperoleh yakni 7,57. Sedangkan nilai UN rata-ratanya lebih rendah, yakni 6,84. “Kami memiliki rekapan hasil UN untuk SMK yang nantinya bisa menjadi cerminan bagi masing-masing siswa,” jelas lagi.
Tingkat Kelulusan Unas di Gresik Menurun
Tingkat kelulusan SMA (Sekolah Menengah Atas) di Kab Gresik tahun ini menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Buktinya, setelah hasil kelulusan diumukan secara serentak Selasa (19/5) kemarin, terdapat empat siswa yang tak lulus.
Empat siswa yang tak lulus itu tiga berasal dari SMA Raden Fatah dan 1 SMA Darul Ulum di Kec Driyorejo. Bagi siswa yang tak lulus itu bisa mengikuti kejar paket C yang menurut rencana akan digelar pada Agustus 2014 mendatang.
Sementara untuk lulusan nilai tertinggi diraih Alfian Rahman dengan nilai 53,6 siswa asal SMAN I Gresik, untuk peringkat dua diraih Dewi Andita Novianti dengan nilai 52,4 pelajar asal SMA Sedayu dan peringkat tiga diraih Lia Asfarina dengan nilai 54,0 asal SMAN 1 Manyar.
Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Gresik, Nadlif menjelaskan, tingkat kelulusan pelajar SMA tahun ini memang terjadi penurunan. Jika tahun sebelumnya tingkat kelulusan mencapai 100%, namun kini  9,97% karena adanya empat siswa yang tak lulus itu. Empat siswa yang tak lulus itu  tiga laki-laki dan satu perempuan. ”Untuk siswa yang tak lulus itu nanti bisa mengikuti kejar paket C yang akan digelar pada Agustus 2014 mendatang,” kata Nadlif.
Menurut Nadlif, Unas tahun ini diikuti 15.527 pelajar. Rinciannya, SMA 9.730 siswa, SMK  4.611 sisiwa, Paket C 1.180, dan SMALB 6 siswa. UN itu berlangsung pada 14 hingga 16 April 2014 lalu. Sementara, pengumuman hasil UN kali ini terlihat sepi. Ini karena adanya larangan dari kepolisan untuk menggelar konvoi di jalan sebegaimana biasanya.
Sebelumnya, Bupati Gresik Ir Sambari Halim Radianto MSi berharap UN tahun ini Gresik bisa menjadi peringkat nomor satu tingkat nasional. Harapan itu disampaikan Bupati saat melakukan Sidak ke sejumlah lembaga sekolah yang menyelenggarakan UN. ”Saya  berharap dan berdoa kepada seluruh siswa/siswi agar UN tahun ini bisa lulusa 100% dan menjadi peringkat pertama nasional,” kata Bupati waktu itu. [ali.ach.eri]

Keterangan Foto : Karena terharu sekolahnya terendam lumpur, siswa MA Kholid Bin Walid Porong yang kemarin lulus 100%, meluapkan rasa syukurnya dengan sujud syukur diatas tanggul Lumpur Lapindo. [alikusyanto/bhirawa]

Tags: