Lulusan Jatim Dominasi Penerimaan SNMPTN 2018

Rektor Unair Prof M Nasih di damping Ketua Panlok 50 Prof Djoko Santoso dan Humas Panlok 50 Sukowidodo memberi penjelasan terkait sistem pengumuman SNMPTN 2018.

Lolos Bidikmisi Masih Harus Lewati Verifikasi Faktual
Surabaya, Bhirawa
Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) telah diumumkan serentak mulai kemarin, Selasa (17/4) pukul 15.00. Seperti tahun lalu, lulusan SMA/SMK di Jatim kembali mendominasi penerimaan PTN jalur prestasi ini.
Dari total 110.946 pelamar SNMPTN yang diterima, 586.155 lulusan dinyatakan lolos. Dari jumlah tersebut, Provinsi Jatim berada di urutan tertinggi dengan jumlah diterima mencapai 14.518 calon mahasiswa. Disusul Jawa Barat sebanyak 11.519 siswa, Jawa Tengah 9.204 siswa, Sumatera Utara 8.079 siswa, Aceh 5.282 siswa, Sulawesi Selatan 5.168 siswa, Sumatera Barat 4.545 siswa, DKI Jakarta 4.025 siswa, Sulawesi Tenggara 3.734 siswa, dan terakhir Provinsi Riau sebanyak 3.316 siswa.
Sementara untuk PTN yang menerima paling tinggi ialah Universitas Brawijaya (UB) Malang . Kampus tersebut menerima 3.341 pendaftar yang dinyatakan lolos. Ketua Panitia Pusat Selnas PMB PTN 2018, Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS melalui keterangan tertulisnya menuturkan, lulusan SMA/SMK tersebut telah lulus seleksi pada 85 Perguruan Tinggi Negeri se Indonesia. Dari jumlah yang dinyatakan lulus di PTN tersebut, tercatat ada 28.069 siswa dari peserta Bidikmisi.
“Untuk yang belum lolos SNMPTN dapat segera mendaftarkan diri di jalur SBMPTN karena masih ada kesempatan,” paparnya kemarin.
Sedangkan untuk peserta bidikmisi yang belum lolos dalam SNMPTN akan mengikuti jalur SBMPTN dengan tanpa dibebani biaya pendaftaran. Kesempatan untuk mengikuti SBMPTN 2018 pendaftarannya akan ditutup pada tanggal 27 April mendatang
Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof M Nasih menuturkan, pelamar SNMPTN yang telah dinyatakan lolos diharap segera melakukan registrasi. Sementara pelamar yang gagal diminta untuk tetap tenang dan tidak perlu merasa galau secara berlebihan. Sebab, akumulasi total lulusan SMA/SMK tahun ini mencapai sekitar 1,5 juta siswa. Sedangkan daya tampung PTN hanya sekitar 500 ribu. Otomatis, sebagian besar lulusan SMA/SMK akan menjadi tanggung jawab PT swasta.
“Tidak perlu galau berlebihan. Kalau kalian (pendaftar) gagal, kalian tidak sendiri. Masih banyak teman-teman kalian yang juga tidak bisa lolos ke PTN,” tutur Nasih saat ditemui di Kampus C Unair kemarin.
Terlebih saat ini, lanjut Nasih, masih ada beberapa tahapan lagi untuk bisa masuk ke PTN. Yakni melalui jalur SBMPTN dan mandiri. Hingga kemarin, jumlah pendaftar SBMPTN di Panlok 50 Surabaya baru mencapai 9.355. Lonjakan pendaftar SBMPTN diperkirakan akan terjadi mulai hari ini, Rabu (118/4), setelah pengumuman SNMPTN.
“Yang sudah diterima SNMPTN wajib melakukan registrasi dan harus datang pada Mei mendatang untuk datang ke kampus. Jadi yang diterima SNMPTN tidak boleh undur diri dan mengikuti ujian SBMPTN,” tandasnya.
Nasih menuturkan, dalam SNMPTN ini, Unair menerima 31.235 pendaftar dengan total yang diterima sebanyak 1.658 calon mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 370 pendaftar yang diterima merupakan bidikmisi. “Total kuota bidikmisi Unair hanya 780 kursi. Jadi sekarang sudah terpenuhi separuhnya,” tutur Nasih.
Lebih lanjut Nasih menjelaskan, pendaftar yang lolos bidikmisi masih harus melalui stu tahapan lagi. Yakni verifikasi faktual kondisi keluarga calon mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa calon mahasiswa yang diterima benar-benar dari keluarga tidak mampu. “Akan kami terjunkan tim dari bagian keuangan untuk memastikan kondisi ekonomiya,” tutur Nasih.
Jika ternyata di lapangan penerima bidikmisi tersebut tidak sesuai kenyataannya, maka calon mahasiswa tersebut tidak berhak lagi menerima bidikmisi. Sehingga, dia harus membayar biaya kuliah sebagaimana mahasiswa non bidikmisi.
Secara umum, tahun ini Unair telah menerima calon mahasiswa jalur SNMPTN dari 610 SMA/SMK. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang masih berada di angka 500-an. “Kita memberi perhatian khusus dari sekolah-sekolah yang ada di luar Jatim tahun ini,” tutur dia.
Dalam penerimaan SNMPTN ini, Nasih merinci enam prodi yang memiliki keketatan tertinggi. Di antaranya ialah kesehatan masyarakat yang diminati 2.081 pendaftar dan hanya menerima 72 mahasiswa. Apoteker 1.843 pendaftar menerima 72 mahasiswa dan pendidikan dokter 1.710 pendaftar menerima 75 mahasiswa. Sementara tiga prodi lainnya dari soshum tertinggi keketatannya yakni manajemen dengan total 2.028 pelamar menerima 75 mahasiswa. Selain itu Psikologi dengan 1.836 pelamar menerima 66 mahasiswa dan Akuntansi dengan 1.761 pelamar menerima 75 kursi. “Peminat paling kecil adalah budi daya perairan Banyuwangi. Jumlah kursinya 15 dengan pendaftar 121,” pungkas Nasih.
Hal senada diungkapkan Humas SNMPTN Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya Siti Machmudah. Pihaknya merinci, pendaftar yang diterima ITS sebanyak 1.296 dan 146 diantaranya merupakan pendaftar jalur bidikmisi.
Setelah diterima melalui jalur SNMPTN, calon mahasiswa harus melakukan registrasi Online. Yaitu dengan mengisi biodata dan mengunggah dokumen yang disyaratkan melalui laman http://sipmaba.its.ac.id. Mulai tanggal 19 sampai dengan 27 April 2018.
“Khusus untuk calon mahasiswa yang diterima di Prodi yang mensyaratkan tidak boleh buta warna diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan di Medical Centre ITS. Pada tanggal 4 dan 7 Mei 2018 sesuai jadwal yang didapat ketika registrasi online,”urainya.
Beberapa jurusan yang mewajibkan tidak buta warna antara lain Fisika, Kimia, Biologi, Teknik Kimia, Teknik Lingkungan, Teknik Geomatika, Teknik Geofisika, Arsitektur, Desain Produk, Desain Interior dan Desain Komunikasi Visual.
Sementara itu, untuk verifikasi portofolio diberlakukan pada calon mahasiswa yang diterima di Prodi Desain Produk, Desain Interior atau Desain Komunikasi Visual. Mereka harus mengumpulkan portofolio di Gedung Desain Produk Industri,pada 4 Mei 2018 pukul 08.00 WIB. [tam.mut]

10 Provinsi Paling Dominan Diterima Jalur SNMPTN
Provinsi Jumlah Diterima
Jawa Timur 14.518
Jawa Barat 11.519
Jawa Tengah 9.204
Sumatera Utara 8.079
Aceh 5.282
Sulawesi Selatan 5.168
Sumatera Barat 4.545
DKI Jakarta 4.025
Sulawesi Tenggara 3.734
Riau 3.316

Tags: