Lumajang Raih Penghargaan Kabupaten Literasi Mitra USAID Kategori Sangat Baik

Bupati Lumajang, Drs. As at Malik, saat menerima Penghargaan Kabupaten Literasi Mitra USAID dari Kementerian Pendidikan Nasional.

Lumajang, Bhirawa.
Kabupaten Lumajang yang telah intensif dalam upaya menerapkan berbagai inovasi minat baca di jenjang Pendidikan akhirnya membuahkan hasil dengan meraih penghargaan sebagai Kabupaten Literasi mitra USAID dengan kategori sangat baik dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang diterima langsung oleh Bupati Lumajang, Drs As at Malik, di Ruang Graha Utama Lantai lll, Kementrian Pendidikan Nasional Pendidikan Jakarta (20/3).
Bupati Lumajang, Drs. As at Malik yang di dampingi oleh Kabag Humas dan Protokoler, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, menyambut baik penghargaan tersebut yang dinilainya sebagai penghargaan istimewa di dunia pendidikan yang telah dikembangkan di Kabupaten Lumajang selama ini.
Dalam testimoni yang disampaikan oleh Bupati tentang pelaksanaan Gerakan literasi sekolah yang telah mendapatkan fasilitas dari USAID dalam rangka menumbuhkan minat baca pada anak didik, telah berjalan dengan baik serta telah sesuai dengan yang diharapkan. “Ke depan nanti akan terus ditingkatkan minat baca untuk para siswa di Kabupaten Lumajang, agar kedepan mereka memiliki kemampuan lebih dalam mengolah informasi, menganalisa dan memahami bahan bacaan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kabag Humas dan Protokoler Kabupaten Lumajang Azis Fachrurozzi ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa penghargaan Lumajang sebagai Kabupaten Literasi pada pelaksanaannya telah berjalan di berbagai sekolah dengan melibatkan berbagai stakeholder yang ada, seperti dewan guru,siswa dan instansi samping lainya, yang sesuai dengan kriteria yang ada.
Menurut Azis konsep literasi dinilai sangat penting dalam dalam mengolah informasi dan memahami ilmu pengetahuan yang di dapat dari bacaan, sehingga pembelajaran literasi yang bermutu menurutnya , kunci dari keberhasilan siswa di masa depan.
“Pembelajaran literasi yang bermutu adalah kunci dari keberhasilan siswa di masa depan, dan itu merupakan modal utama bagi siswa maupun generasi muda dalam belajar dan menghadapi tantangan-tantangan di masa depan,” ujarnya.
Dikatakan juga oleh Azis, untuk pelaksanaan yang selama ini berlangsung disebutkan bahwa hampir di tiap sekolah mengawali jam pelajari  wajib duduk dan membaca buku selama 15 menit. Itu terjadi  di jam ke-0 atau sebelum jam pelajaran dimulai. Tak terkecuali siswa, guru, dan orang tua yang sedang mengantar anaknya sekolah.
“Koleksi buku-buku perpustakaan yang ada tidak hanya untuk siswa saja, tapi juga dilengkapi dengan koleksi bacaan untuk para wali murid, yang secara keseluruhan diadakan oleh paguyuban perpustakaan sekolah,” pungkasnya. [dwi,adv]

Tags: