Lumajang, Bhirawa
Di tengah menghadapi persaingan global dan menyongsong Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) pemerintah Kabupaten Lumajang siap mendukung upaya program pemerintah provinsi Jawa Timur untuik menjadikan jawa Timur sebagai Basis Industri UMKM.
Dalam kesempatan tersebut ,Bupati Lumajang, Drs. As’at M. Ag juga mengaku optimistis terhadap para para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Lumajang siap mendukung Propinsi Jawa Timur sebagai Privinsi berbasis industri UMKM.
Untuk itu menurut As’at Malik bahwa pihaknya akan Pemerintah Kabupaten Lumajang mengenjot standarisasi produk unggulan Lumajang agar kualitas dan mutunya layak memasuki pasar ekspor. Hal tersebut merupakan langkah yang harus di perjuangkan dalam rangkan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun ini.
Dalam keterangannnya, As’at menjelaskan bahwa dengan mengoptimalisasi potensi yang ada, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah melakukan kesiapan standarisasi produk unggulan asli daerah ini untuk menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk mendorong standarisasi produk unggulan di Kabupaten Lumajang yang layak dan mampu bersaing di pasar ekspor.
Lebih lanjut, As’at juga menerangkan bahwa Produk unggulan Lumajang diantaranya berupa komoditi hortikultura, komoditi ternak dan khususnya adalah produk UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah). “Sebelum bersaing di pasar ekspor, sebelumnya produk harus mendapatkan standar yang diakui. Agar persaingan pasar saat MEA diberlakukan nanti, produk sudah layak untuk bersaing.” ujarnya.
Saat ini produk hortikultura yang telah mengantongi standarisasi diantaranya Pisang Agung Semeru, Pisang Mas Kirana dan Salak Pronojiwo yang keduanya telah mendapatkan sertifikasi Global oleh Kementrian Pertanian RI sejak tahun 2004 lalu.
Menurutnya hal tersebut sebagai upaya-upaya menstandarisasi itu sudah dilakukan di Lumajang untuk berperan serta menghadapi persaingan global. “Gubernur Jatim juga telah menyampaikan harapannya, ketika nanti MEA diberlakukan, masyarakat agar mengunakan produk lokal. Karena bagaimanapun persaingan tidak mungkin bisa dihindari sehingga berbagai produk akan bebas beredar di pasaran.” imbuhnya.
Sedangkan untuk kesiapan dari sektor tenaga kerja, menurut As’at saat ini pemkab lumajang berupaya untuk meningkatan SDM (Sumberdaya Manusia) akan dilakukan dengan menggenjot skill (kemampuan, red). Dengan mencontoh Provinsi Jatim, diantaranya dengan memperbanyak lembaga pendidikan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dengan memperhatikan potensi sumberdaya alam yang ada.
Saat ini sudah ada SMK Mesin di Kecamatan Klakah, SMK Perkayuan di Kecamatan Pasirian, SMK dengan jurusan bisnis danmultimedia di SMKN 1 Lumajang. Sekolah Menengah Kejuruan dengan spesialisasi tata busana dan tata boga di SMK Negeri 2 Lumajang, SMK Senduro dan SMK Pertanian di wilayah Kecamatan Tekung.
Dalam kesempatan trersebut As’at juga menjelaskan bahwa dalam momentum pada Peringatan Hari Jadi Propinsi Jawa Timur ke-70, dengan mengusung tema “Ayo Kerja, Perkuat Jawa Timur Sebagai Provinsi Industri Berbasis UMKM”. Ha tersebut menggambarkan semangat masyarakat Jawa Timur khususnya di Kabupaten Lumajang harus berperan aktif dalam upaya untuk meningkatkan kemajuan sektor industri utamanya UMKM. [mb10,adv]