Lumba-Lumba Hidung Botol Akhirnya Mati

3-lumba-lumba mati. gehSurabaya, Bhirawa
Upaya penyelamatan lumba-lumba hidung botol yang terdampar di Pantai Nambangan, Kenjeran, Senin (23/5) lalu gagal. Sebab, ikan jenis mamalia yang sudah dilepas ke perairan sisi selatan Jembatan Suramadu itu ditemukan mati di Pantai Ria Kenjeran, Kamis (26/5) kemarin oleh nelayan setempat.
Padahal, Hewan yang bernama latin Tursiops truncatus itu sebelumnya mendapat perawatan tim medis Kebun Binatang Surabaya (KBS) hingga akhirnya di lepas ke tengah laut. “Tadi (kemarin, red) siang sekitar pukul 13.00 ditemukan oleh nelayan Sukolilo baru bernama Muis di Pantai Ria Kenjeran sudah mati,” kata Pengawas Perikanan Kota Surabaya, Maftuhin saat dikonfirmasi Bhirawa, kemarin.
Ia menjelaskan, lumba-lumba itu ditemukan dalam kondisi mengapung di pinggir Pantai Ria Kenjeran. Kondisinya saat ditemukan mengapung dan sudah mati, sehingga para nelayan hanya menggeser lumba-lumba itu ke tepi pantai. “Setelah menemukan lumba-lumba mati langsung di seret pake perahu mesin hingga ke tepi pantai,” jelasnya.
Maftuhin memastikan mamalia tersebut sudah berada di tempat yang steril, baik dari kerumunan dan jangkauan warga maupun ancaman virus. Saat itu juga, dirinya langsung menginfokan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim untuk menindaklanjuti atas kematian lumba-lumba tersebut. “Setelah melaporkan ke BKSDA dan BPPL untuk menindaklanjutinya. Apakah akan dikubur atau bagaiaman, karena ini kewenangan mereka,” ujarnya.
Keberadaan matinya lumba-lumba saat ditemukan nelayan berjakar sekitar 400 meter dari bibir pantai. Sebelumnya, ikan sepanjang 2,5 meter ini ditemukan nelayan Nambangan pada pukul 20.00 pada  Minggu lalu. Selanjutnya, lumba-lumba itu disuntik antibodi serta vitamin supaya tidak lemas dan bisa berenang lagi di laut. Tak lama kemudian, lumba-lumba yang diduga terpisah dari kelompoknya itu mulai pulih dan akhirnya dilepaskan ke tengah laut. (geh)

Tags: