Nasih Panen Dukungan Pilrek Unair Surabaya

M Nasih Wakil Rektor II Universitas Airlngga Surabaya.

M Nasih Wakil Rektor II Universitas Airlngga Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Tahapan pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Airlangga (Unair) baru memasuki tahap sosialisasi. Namun, dinamika kompetisi mulai terasa hangat. Suara dukung-mendukung pun mulai mengarah ke salah satu nama, M Nasih.
Dikonfirmasi terkait ini, Nasih tidak ingin berkomentar banyak. Namun pihaknya mulai memberkan sinyal akan maju meramaikan bursa calon rektor Unair periode 2015-2020. Wakil Rektor II Unair ini mengakui, dukungan secara formal memang belum ada. Tetap dari bincang-bincang dengan beberapa elemen kampus, dorongan itu sudah ada.
“Memang ada beberapa anggota senat (Unair) yang mendorong saya maju,” kata dia saat dihubungi, Senin (9/3).
Dukungan ini juga mengalir dari beberapa fakultas. Namun, secara rinci dia tidak mengungkapkan fakultas mana saja yang akan menjadi pendukungnya. “Kalau dekan fakultas ekonomi pastilah mendukung. Saya doktornya kan dari Ekonomi,” tutur dia sambil tertawa kecil.
Selama ini, Nasih mengaku Unair belum pernah dipimpin rektor berlatar belakang fakultas ekonomi. Meski Fakultas Unair ini merupakan salah satu fakultas tertua setelah Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum.
Sehingga ini akan menjadi peluang kuat untuk perubahan bagi Unair. Apalagi Nasih, merupakan satu-satunya wakil rektor yang memenuhi kriteria untuk maju sebagai rektor. Sedangkan tiga wakil rektor lainnya, tertahan lantaran usia di atas 60 tahun.
Terlepas dari urusan pencalonan rektor, Nasih beraharap kedepan akan ada perkembangan yang signifikan di Unair untuk menunjukkan kualitasnya sebagai PTN BH (berbadan Hukum). Kualitas itu bisa diukur dari kemampuan Unair menghidupi dirinya. Karena sebagai PTN BH, Unair dituntut untuk tidak terlalu bergantung terhadap pemerintah.
“Kita harus bisa menjadikan berbagi sumber pendapatan untuk menghidupi Unair,” kata Nasih.
Selain itu, sebagai PTN BH juga tidak boleh hanya fokus pada pembelajaran, melainkan penelitian dan kerjasama harus meningkat secara signifikan. “Ini butuh strategi, tapi nanti saja disampaikan,” tutur dia.
Kabar pencalonan Nasih ini pun ditangkap positif fakultas lain. Seperti diungkapkan Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair Aribowo, track record Nasih sejauh ini cukup baik. Selain itu, Nasih dinilai satu-satunya calon yang memiliki pengalaman sebagai pimpinan universitas.
“Sejauh ini belum ada komunikasi khusus. Tapi Nasih adalah calon yang baik,” tutur dia.
Ari mengatakan, selama ini memang belum ada rektor yang memiliki latar belakang dari Fakultas Ekonomi. Berbeda dengan kedokteran yang sudah berkali-kali kemudian dilanjutkan dari Fakultas Farmasi.
“Dari ekonomi paling cuma jadi Warek. Pernah ada yang maju tapi gagal juga,” kata dia.
Ari mengatakan, di fakultas yang dia pimpin saat ini belum ada sosok yang akan dimunculkan. Meski terdapat sejumlah profesor dan doktor yang kompeten, namun semuanya masih fokus pada pengembangan fakultas. Apalagi FIB tergolong fakultas baru. Sementara Ari sendiri tidak dapat maju lantaran gelar yang dimiliki belum doktor.
“Terus terang, saya sendiri tidak pernah ada keinginan nyalon. Teman-teman juga masih fokus membesarkan fakultas sendiri,” pungkas dia. [tam]

Tags: