MA Minta Pemkot Surabaya Beri Kepastian Nasib Tanah Warga Keputih

Surabaya, Bhirawa
Puluhun tahun nasib tanah warga Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo digantung oleh Pemkot Surabaya. Alasannya, kawasan tersebut masuk dalam kategori konservasi pantai timur Surabaya (Pamurbaya).

Keluhan warga itu terungkap saat calon wali kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin berkunjung ke Jalan Keputih Gang 3 RW 2. Tokoh masyarakat Keputih Khoirul Anam mengaku sudah puluhan tahu warganya sebagai objek pembangunan dan objek penderita.

“Tanah warga digantung nasibnya, sertifikatnya nngak keluar-keluar,” ujaranya.

Selain soal tanah yang tidak ada kepastian dari Pemkot Surabaya, daerahnya menjadi langganan banjir setiap musim hujan. Kondisi itu sama sekali tidak pernah diperhatikan oleh Pemkot Surabaya.

“Kalau ganti wali kota nasib warga bisa berubah, makanya warga Keputih itu siap menangkan pak Machfud-Mujiaman,” ujaranya.

Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin yang mendengar keluhan itu mengaku prihatin. Keputusannya menjadi calon wali kota hanya ingin membantu warga kota kelahirannya untuk menyelesaikan masalah.

“Saya hadir untuk menyelesaikan unek-unek warga. Saya punya tekad kuat untuk membantu warga Surabaya,” ujarnya.

Alumni SMPN 1 Surabaya ini memandang, kesenjangan pembangunan masih menjadi fakta lama. Pemkot Surabaya hanya cenderung membangun kawasan tengah kota, sementara wilayah pinggiran dibiarkan tanpa sentuhan pembangunan.

“Termasuk masalah konservasi ini, kalau mau ditetapkan sebagai kawasan konservasi, warga minta ganti rugi ya diganti, jangan digantung, jangan mau dibeli tapi bertahun-tahun nasibnya nngak jelas,” katanya.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini memastikan tidak akan menggantung nasib warga Keputih jika terpilih menjadi wali kota Surabaya pada 9 Desember mendatang. “Yang jelas saya akan prioritaskan warga, kalau memang negara butuh (konservasi), ya dikasih kepastian, jangan digantung terus,” tandasnya. (dre)

Tags: