MA Zaha dan Persakmi Bagikan Masker dan Sembako

Persakmi bagikan masker kain dan paket sembako. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Sebagai bentuk kepedulian dalam pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo, MA (Madrasah Aliyah) Zainul Hasan 1 Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo dan Persatuan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Kabupaten Probolinggo menggelar bakti sosial berupa pembagian masker kain dan paket sembako, Rabu (29/4).
Sasaran kegiatan ini adalah pasar dan pertokoan yang ada di wilayah Kecamatan Dringu, Leces, Gending, Banyuanyar, Kraksaan dan Besuk. Ribuan masker kain ini diberikan kepada para pembeli dan pedagang yang ada di pasar dan pertokoan.
“Ternyata masih banyak pedagang dan pembeli di pasar itu yang tidak menggunakan masker. Padahal pemerintah sudah mewajibkan masyarakat menggunakan masker apabila beraktifitas di luar rumah,” kata Ketua Persakmi Kabupaten Probolinggo Ari Suciati.
Menurut Ari, kegiatan ini bertujuan untuk membantu memutus rantai penularan COVID-19 dan ikut peduli terhadap dampak COVID-19. Jadi pemakaian masker oleh masyarakat merupakan sarana sebagai pencegahan penyebaran COVID-19.
“Disamping membagikan masker, kami juga memberikan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada masyarakat tentang penggunaan masker yang benar, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan di rumah saja. Kita memberikan penyuluhan bagaimana memakai masker yang benar,” jelasnya.
Ari menerangkan rata-rata masyarakat itu hanya mempunyai satu masker, termasuk dipakai setiap hari dan tidak pernah dicuci. Artinya sama saja dengan bohong kalau tidak pernah ganti apalagi tidak pernah dicuci.
“Rata-rata di pasar itu hanya puya satu masker dan dipakai setiap hari. Padahal masker kain itu bisa dicuci. Harusnya mereka punya dua atau tiga masker dan setiap hari harus diganti dan dicuci agar bisa dipakai lagi,” tegasnya.
Selain membagikan masker kain, dalam kesempatan tersebut Persakmi juga menyerahkan ratusan paket sembako kepada masyarakat yang terkena dampak COVID-19 yang ada di sekitar pasar dan pertokoan.
“Dengan kegiatan ini kami berharap masyarakat semakin sadar bahwa penularan dari COVID-19 ini sangat cepat. Selama ini mereka hanya melihat di TV dan berita tentang penderita COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Padahal yang lebih berbahaya itu adalah OTG (Orang Tanpa Gejala). Setidaknya kegiatan ini bisa menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pencegahan penularan COVID-19,” harapnya.
Pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sejak 2 bulan terakhir, membuat pemerintah terpaksa menerapkan kebijakan pembatasan sosial (social distancing dan imbauan bekerja dari rumah (work from home). Langkah itu sebagai bentuk pencegahan penyebaran dan penanggulangan virus mematikan tersebut.
Namun, siapa sangka jika dua kebijakan tersebut justru menjadi pukulan telak bagi pekerja sektor informal. Sebab, para pekerja di sektor ini seperti pemulung, penjual kuliner, pengayuh becak serta tukang parkir kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Kondisi itu membuat sejumlah pihak prihatin dan melakukan gerakan sosial. Salah satunya seperti yang dilakukan para pengajar MA Zainul Hasan 1 Genggong, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, yang membagikan sembako dan masker bagi pekerja sektor informal di sekitar sekolah, ungkap Kepala MA Zainul Hasan 1 Genggong, Nun Hassan Ahsan Malik, Rabu 29/4/2020.
Pembagian paket sembako dan masker merupakan kegiatan peduli sosial kepada masyarakat di sekitar sekolah. Apalagi, masyarakat hendak memasuki bulan suci ramadhan. “Semoga dengan sedikit sembako ini, masyarakat bisa senang dalam menyambut Ramadhan di tengah pandemi Covid-19 ini,” Nun Alex.
Menurut Nun Alex, paket sembako yang berisi 5 kilogram beras, mie goreng, 1 kilogram minyak goreng, dan 1 kilogram gula pasir dan sehelai masker, dibagikan kepada sedikitnya 100 kepala keluarga (KK). “Pembagian sembako ini juga sebagai wujud menyambut bulan suci Ramadhan 1441 H. Kami bagikan secara ‘door to door’ untuk mengurangi beban mereka, tambahnya. [wap]

Tags: