Macet, Amdal Lalin Transmart Perlu Dikaji Ulang

DPRD Surabaya,Bhirawa
Pengoperasian mall Transmart ternyata menimbulkan sejumlah kekhawatiran. Masalah kemacetan jalan di alur Kali Rungkut menjadi pantauan legislatif.
Jalur Kali Rungkut selama ini memang menjadi jalur rawan macet, mengingat kawasan tersebut merupakan kawasan industri ,perdagangan  dan pemukiman, hingga banyak kendaraan berat maupun  angkutan yang berlalu lalang.
Selain itu, jalur Kali Rungkut merupakan salah satu jalan masuk dan keluar kota Surabaya dari sisi timur. Pada jam-jam tertentu utamanya awal jam kerja dan pulang kerja lalu lintas menumpuk di kawasan itu.
Anggota Komisi B, Erwin Tjahyadi menyebut paska pembukaan Transmart, jalur Kali Rungkut macet bahkan semakin parah.Kondisi ini, lanjutnya dikhawatirkan akan mengganggu bisnis dan usaha kota Surabaya mengingat daerah tersebut merupakan area bisni, perdagangan, selain juga akses ke sejumlah pemukiman.
“Dampak ekonominya jelas merugikan bisnis dan usaha yang sudah ada di kawasan Rungkut. Belum lagi dari sisi kemacetan jalan, dengan beroperasinya Transmart makan kemacetan disekitar Rungkut bertambah.”ujarnya, kepada wartawan di gedung dewan, Senin (27/02).
Ia menjelaskan, dengan kemacetan jalan di Rungkut akibat beroperasinya Pusat Swalayan Tranmart hal tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Untuk itu, tambah Erwin, izin Analisa Dampak Lalu Lintas (Amdal) Transmart harus segera dikaji ulang agar kondisi kemacetan di Rungkut Surabaya tidak semakin parah.
Beroperasinya Transmart di Surabaya, tambah Erwin, dampaknya tentunya bukan hanya kalangan pengusaha yang ada disekitarnya sehingga pengiriman barang jadi tersendat karena kemacetan jalan di Rungkut. Dirinya meminta harus ada rekayasa lalu lintas agar jalan disekitar Transmart tidak macet dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya harus turun langsung untuk merekaya ulang kembali lalu lintas tersebut.
“Ini bukan main-main ya, selama tiga hari ini jalan disekitar Transmart sudah macet terus mungkin karena banyak pengunjung sehingga area parkir sudah tidak tercukupi akibatnya mobil yang masuk harus antre terlebih dahulu di jalan. Dishub Surabaya harus segera turun langsung.”tegasnya.
Erwin juga mengatakan, jika operasional suatu usaha berdampak negatif terhadap usaha-usaha disekitarnya memang perlu ada kajian ulang untuk ditinjau kembali, baik soal dampak usaha, lalu lintas, dan psikologis pasar yang berada dekat dengan peritel raksasa seperti, Transmart.
“Ya sebaiknya dikaji ulang lah keberadaan Transmart di Surabaya.”ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang pengelola Transmart yang ada di Rungkut Surabaya untuk evaluasi pasca pembukaan.
“Terutama evaluasi kemacetan, mulai dari pihak Kepolisian, Bina Marga, Cipta Karya, Kecamatan, dan juga Kelurahan setempat,” kata Irvan.
Menurut Irvan, kondisi kepadatan lalu lintas di sekitar Transmart dianggap lumrah lantaran rasa keingintahuan warga sangat tinggi. “Ini kan kondisi masih pembukaan, jadi ya wajar,” ujarnya.
Dalam evaluasi nantinya, lanjut Irvan, akan membahas mulai dari parkir, u-turn, dan juga antrean masuk. “Mungkin nanti parkir bisa diundur, termasuk juga u-turn akan dirubah di sekitaran Transmart,” jelasnya. [gat.geh]

Tags: