Machfud Arifin Ajak Warga Surabaya Hindari Saling Menjelekkan dalam Pilkada

Machfud Arifin

Pelajaran dari Penahanan Ibu Asal Bogor karena Laporan Pemkot
Surabaya, Bhirawa
Calon wali Kota Surabaya Machfud Arifin mengajak warga Kota Pahlawan mewujudkan pilwali yang damai dan sejuk. Meski siapa yang akan menjadi pesaingnya belum dipastikan, mantan Kapolda Jawa Timur itu sejak awal mengajak semua pihak menghindarkan diri dari saling menjelekkan dan saling serang.
”Pilwali adalah pesta demokrasi yang seharusnya penuh dengan kedamaian. Jangan antar pendukung saling menjelekkan dan saling serang,” kata Machfud saat bertemu dengan warga di kawasan Krembangan, Kamis (6/2) malam.
”Itu sudah terjadi di daerah lain. Di Surabaya seharusnya pilwali mengutamakan perang gagasan dan ide, untuk membawa kota ini melakukan lompatan yang lebih tinggi lagi,” lanjutnya.
Memang, saat masyarakat terkotak-kotak karena pilkada, sering kali waktu untuk menghilangkan sekat tersebut sangat lama. Bertahun-tahun. Bahkan, ada kasus polarisasi itu tak juga hilang meski menjelang pilkada berikutnya.
”Kalau perang gagasan, maka yang terpilih adalah wali kota terbaik. Sebaliknya, kalau yang terjadi saling menjelekkan, yang terpilih mungkin hanya yang jeleknya sedikit,” paparnya.
Ditahannya seorang ibu dari Bogor bernama Zikria Dzatil adalah salah satu contoh betapa polarisasi yang timbul dari pilkada sangat sulit hilang. Zikria tidak terima ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di-bully di media sosial karena Jakarta banjir.
Perempuan berjilbab itu semakin tidak terima, karena Anies dibanding-bandingkan dengan Tri Rismaharini yang dianggap sebagai salah satu calon pengganti Anies dalam Pilgub DKI pada 2022 nanti.
Dalam pengakuan kepada penyidik Polrestabes Surabaya, ibu tiga anak itu mengaku sakit hati Anies di-bully. Lalu dibanding-bandingkan oleh netizen yang memuja Risma.
Perasaan itu kemudian membawa dia mem-posting konten yang diduga menghina Tri Rismaharini di media sosialnya. Postingan itu membuat dia ditahan setelah Pemkot Surabaya melaporkan Zikria ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik.
Hari ini, penahanan Zikria ditangguhkan. Beberapa hari setelah sebelumnya Risma di depan wartawan menyatakan telah memaafkan Zikria.
”Sikap Bu Risma memaafkan ibu dari Bogor itu adalah satu hal yang sangat baik. Menunjukkan kebesaran hati ibu wali kota,” kata Machfud. ”Namun, alangkah baiknya jika anak buah Bu Risma di pemkot mencabut laporan, menurut undang-undang hal seperti itu adalah ranah pribadi,” lanjutnya. [geh]

Tags: