Machfud Arifin Peduli Masa Depan Pesantren

Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah di Jemursari, Senin (23/11). [andre indrayana sasmita/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2 Machfud Arifin sangat peduli terhadap pendidikan, terutama pondok pesantren. Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah di Jemursari, Senin (23/11), Mantan Kapolda Jawa Timur ini akan memperhatikan pendidikan pesantren.

Arek Ketintang Surabaya ini kagum dengan sistem pendidikan pesantren Tahfidz Sulaimaniyah. Dimana sistemnya “eksklusif”, asrama santrinya sangat rapi, ruangannya bersih, dan dapurnya juga representatif.

“Ini mengingatkan saya saat pendidikan di kepolisian dulu, kalau semua pesantren berkembang kayak gini bagus,” ujarnya. Machfud berjanji akan memperhatikan keberlangsungan pendidikan pesantren.

Sebab, bukan hanya mengajarkan nilai-nilai agama melalui pendidikan diniyah, pesantren juga mengajarkan moral yang tinggi. Pesantren saat ini juga memiliki pendidikan umum.

“Nanti kita lihat kemampuan anggaran Surabaya, berapa yang bisa diperbantukan ke pesantren. Karena lulusan pesantren itu bisa kemana-mana, bisa jadi dokter juga,” ucapnya.

Tokoh pembangunan di kepolisian yang lahir dan besar di Surabaya ini mengaku salut dengan sistem di pesantren Sulaimaniyah. Dimana menganut sistem subsidi silang dalam hal pembiayaan.

“Kalau ada yang nggak mampu bayar, bisa disubsidi wali santri yang lain, ini bagus,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimaniyah Ustadz Muhammad Munif mengaku sangat mensupport program Machfud Arifin yang akan memberdayakan pondok pesantren. Memang, pemerintah perlu hadir untuk menangani pendisikan pesantren.

“Tentu sangat mensupport pak Machfud. Monggo nanti programnya bisa kami tunggu,” ujarnya. Ustadz Munif menjelaskan, pesantren Sulaimaniyah sudah memiliki 16 cabang di Jawa Timur. Sistem pendidikannya eksklusif dalam penanganannya.

“Saya pernah dinasehati oleh orang Turki, ngurusi orang baca Al-Qur’an itu harus dimuliakan, mulai dari tempat tidurnya, makannya, dan lain-lain,” jelasnya. [dre]

Tags: