Mafia Migas Nganjuk Naikkan Harga Elpiji

7-FOTO OPEN ris-melonNganjuk, Bhirawa
Layaknya seperti kelompok mafia, himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas (Hiswana Migas) DPC Kediri seenaknya menaikkan harga elpiji 3 Kg, meski secara nasional pemerintah belum mengumumkan kenaikan elpiji bersubsidi. Sejak seminggu terakhir, harga elpiji 3 Kg ditingkat pengecer Nganjuk mencapai Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu.
Sumardi, SH, MH, Wakil Ketua DPRD Nganjuk dari Fraksi Partai Golkar meminta pihak Hiswana Migas untuk konsisten dengan surat yang pernah dilayangkan terkait dengan harga elpiji 3 Kg. Dalam surat , Hiswana Migas nomor 0221/HM/DPC-KDR/II/2015 yang diajukan kepada Bupati Nganjuk terkait perubahan harga sesuai Pergub Jatim Nomor 6 tahun 2015 di mana harga eceran tertinggi Rp 16 ribu.
Namun kenyataan di pasaran harga eceran mencapai Rp 17 ribu hingga 18 ribu. Hal ini terjadi karena harga elpiji diringkat pangkalan ke pengecer naik antara Rp 1000 hingga Rp 1500. “Ini menciderai rakyat yang kini tengah dihadapkan pada problem ekonomi. Hiswana Migas jangan seperti mafia menaikkan harga elpiji bersubsidi secara sepihak,” katanya.
Dalam kasus melambungnya harga ini menurut Sumardi, Hiswana Migas Kediri menjadi pihak yang paling bertanggung-jawab. “Bila ditemukan pelanggaran, bupati berhak membekukan ijin usaha bagi pangkalan maupun agen elpiji tanpa perlu kordinasi dengan lembaga itu,” jelas Sumardi.
Sumardi juga menekan Dinperindakoptamben Nganjuk untuk melakukan pengawasan dan operasi penertiban pasar sehingga elpiji bersubsidi tersebut berlaku pada harga yang wajar. “Kalaupun naik jangan keterlaluan seperti sekarang ini,” tambahnya.
Kenaikan harga elpiji bersubsidi 3 Kg yang menembus angka Rp 18.000 per tabung di pasar eceran wilayah Nganjuk mengakibatkan banyak konsumen yang mengeluh. Pasalnya harga bahan bakar utama itu terus mengalami kenaikan dalam sepekan ini.
Seperti diungkapkan Martini, ibu rumah tangga di kawasan Kauman Nganjuk mengeluhkan bahwa dalam sepekan ini mengalami perubahan harga sampai tiga kali. Awal pekan kemarin elpiji 3 Kg Rp 16.500 per tabung, kemudian Selasa kemarin naik menjadi Rp 17.000 per tabung 3 Kg. “Sekarang harganya Rp 18.000 per Kg,” ujarnya kemarin.
Pantauan Bhirawa di pasar eceran, kemarin pengecer telah menjual elpiji Rp 17.000 di wilayah perkotaan dan Rp 18.00 di wilayah pinggiran Nganjuk, karena harga beli sudah tinggi. Karena itu pengecer terpaksa menjual dengan harga yang tinggi.”Kalau harga murah ya dijual murah, tapi kalau kulakannya sudah tinggi masa dijual murah,” ujar Ibnu, pedagang elpiji eceran di kawasan Nganjuk kota.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindagkoptamben Nganjuk, Adi Suyanto mengaku kaget dengan naiknya harga elpiji bersubsidi tabung 3 Kg. Pasalnya sesuai dengan pengajuan perubahan harga dari DPC Hiswana Migas Kediri yang juga membawahi kordinasi pasar eceran di Nganjuk akan diterapkan harga eceran tertinggi (HET) Rp 16.000 per tabung.
Dalam surat DPC Hiswana Migas Kediri nomor 0221/HM/DPC-KDR/II/2015 tertanggal 4 Februari 2015 penyesuaian harga yang akan dilakukan di wilayah Nganjuk itu sesuai dengan Pergub Jatim No 6 Tahun 2015. “Loh, kok di pasar eceran sampai dijual sampai Rp 17.500/Rp 18.000,” ujarnya di ruang kerjanya kemarin pagi.
Mengutip pasal 3 Pergub Jatim No 6 Tahun 2015, pihak pengecer boleh merubah harga lebih tinggi dari HET yang ditetapkan jika jarak antara pangkalan di luar radius dari pengecer lebih dari 60 km. Dalam kasus di kota Nganjuk tidak ada alasan untuk menaikkan harga HET elpiji itu. Pasalnya letak pangkalan terjauh dari area pasar Nganjuk yaitu berada di Kertosono berjarak hanya 25,1 Km. “Ini sangat memprihatinkan,” tambah Adi.
Sekadar diketahui sesuai dengan pasal 2 HET Rp 16.000 per tabung 3 kg sudah inklud dengan biaya operasional dan distribusi Rp 1.715,22, keuntungan agen Rp 1.150, margin pangkalan/pengecer Rp 1.500, sementara harga dari produsen Pertamina Rp 11.584,78 per tabung 3 kg. [ris]

Keterangan Foto : Pedagang eceran dan konsumen resah karena pangkalan dan agen menaikkan harga elpiji 3 Kg meski belum ada pengumuman dari pemerintah.(ristika)

Tags: