Mahal, Fasilitas Tidak Standar

Biaya parkir di Stasiun Gubeng Baru relatif lebih mahal dari tempat yang lain.

Biaya parkir di Stasiun Gubeng Baru relatif lebih mahal dari tempat yang lain.

Surabaya, Bhirawa
Mahalnya tarif parkir inap di Stasiun Gubeng dikeluhkan oleh para calon penumpang kereta api. Mereka mengeluhkan tariff parker lebih mahal dari Bandara Juanda. Selain itu area parker juga dinilai kurang layak karena paving bergelombang dan penerangan kurang terang.
Salah satu calon penumpang, Roni (38), yang menitipkan mobil di Stasiun Gubeng pada hari Minggu (9/11) kemarin mengutarakan biaya untuk menitipkan mobil miliknya jauh lebih mahal dibandingkan saat dirinya berada di tempat lain seperti Juanda.
“ Saya kebetulan sore ini bersama anak dan istri hendak ke Jogjakarta sekitar 2 hari, tapi saya sangat terkejut bahwa tarif parkir mobil di Stasiun Gubeng lebih mahal dari Bandara Juanda. Yakni Rp.6000 per 6 jam, kalau di hitung Rp.6000 X 2 hari maka biayanya bisa Rp.48.000 di tambah dengan ongkos parkir yang biasa sebesar Rp.4000,” keluhnya.
Menurut ia, biaya tersebut terlampau mahal karena untuk parkir di Stasiun Gubeng Baru masih kurangnya penerangan. Selain itu, kondisi paving juga masih bergelombang sehingga masih belum memenuhi standar tempat parkir yang layak.
“Dari pada bayar di tempat parkir yang belum memenuhi syarat, saya ini telepon adik ipar saya untuk mengambil mobil di Stasiun Gubeng. Jumlah penerangan di tempat parkir masih kurang, pavingnya apa lagi bikin orang terkantuk pun bisa karena pavingnya naik turun,” terang bapak satu putra ini.
Sementara itu, salah satu petugas parkir  PT Reska ( pengelola tempat parkir di Stasiun Gubeng Baru) yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa penentuan tariff merupakan kebijakan dari perusahaannya tempat bekerja. Ia mengakui bahwa tarif tersebut memang terlalu mahal, namun dirinya tidak bisa berbuat banyak.
“Tempat parkir disini memang lebih mahal, tapi itu sudah kebijakan pimpinan dengan PT KAI. Jadi saya tidak berhak memprotesnya mas, karena saya memenuhi kebutuhan tersebut memang dari sini. Bisa jadi, biaya tersebut selain membayar karyawan juga di pakai untuk merawat peralatan yang ada,” terang pria berbadan besar tersebut.
Ia menambahkan, biaya untuk parkir sepeda motor yang melakukan penitipan per harinya dikenakan Rp.10.000 per ganti hari. Motor yang dititipkan akan mendapatkan tempat yang teduh, yakni tempat yang tidak terkena sinar matahari.
Seperti diketahui, lahan parkir yang berada di Stasiun Gubeng tidak dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia  (KAI), namun sudah dikelola pihak lain yakni PT Reska. [wil]

Rate this article!
Tags: