Mahardika-Arief Daftar Independen di Pilkada Kota Madiun

Dr.Harryadin Mahardika bersama pasangannya Arief Rahman tampak menyerahkan berkas pendaftaran bakal calin Wali Kota Madiun dan Wakil Wali Kota Madiun dari jalur Independen kepada Ketua KPUD Kota Madiun, Sasongko, Senin (8/1). [sudarno/bhirawa]

(Kantongi 18.541 Pendukung)
Kota Madiun, Bhirawa
Dengan berbekal mengantongi 18.541dukungan, Dr. Harryadin Mahardika berpasangan dengan Arief Rahman dari jalur independen mencalonkan diri sebagai Wali Kota Madiun dan Wakil Wali Kota Madiun 2019-2024 mendatang.
Pasangan ini mendaftar ke KPU Kota Madiun dengan naik sepeda motir beriring-iringan bersama puluhan pendukungnya, Senin pagi (8/1).
Arief Rahman sendiri diketahui adalah Pemimpin Umum PT.Lensa Indonesia Global Media (Portal berita lensaindonesia.com), Wakil Sekretaris PWI Jatim 2016 sampai sekarang juga mantan pengurus DPD Partai Demokrat Jatim 2011-2016
Kepada wartawan, Mahardika yang tercatat sebagai dosen Universitas Indonesia (UI), menyatakan dirinya memberanikan diri mendaftar dan mengambil formulir bakal calon Wali Kota Madiun melalui jalur independen yang dianggapnya lebih bagus.
“Pokoknya saya yang orang asli Madiun siap berkompetisi dengan calon Wali Kota Madiun lainnya. Karena dalam hal ini saya sudah mempunyai beberapa jurus untuk membangun Kota Madiun yang lebih baik lagi tentunya juga harus mensejahterakan warga Kota Madiun,”jelas Mahardika suami Naya Tiram Bintang memberikan penjelasan.
Sebagai salah satu visinya, Mahardika menyebut Kota Madiun sebagai metropolisnya Jawa Timut bagian barat yang memiliki daya saing tinggi dan berwawasan global. “Saya akan menggunakan semua media untuk memperkenalkan program unggulan Kota Madiun. Sehingga kepemimpinan saya memimpin Kota Madiun, tentunya berbeda dengan yang sebelumnya,”kata Mahardika.
Yang jelas lanjut dia, bila terpilih dan menang dalam pemilu kada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun, nantinya tidak akan terpengaruh dengan kejadian-kejadian sebelumnya dan memang tidak akan mengikutinya.
“Yang terpenting akan membuat Kota Madiun akan lebih maju dan lebih sejahteran rakyatnya,”pungkas Mahardika
Sementara itu, Ketua KPUD Kota Madiun, Sasongko mengatakan, agar para bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun apabila mendaftar untuk terlebih dahulu dilengkapi persyaratannya.
“Hal ini dimaksudkan agar lebih memudahkan dan mempercepat dalam pelaksanaan pendaftaran dalam pemilu kada Wali Kota dan Wakul Wali Kota Madiun.”katanya menghimbau.
Sementara Koalisi Poros Tengah (Partai Gerinda-Golkar dan PKS. Red) akhirnya menjatuhkan rekomendasi untuk calon yang bakal maju dalam Pemilukada Kota Madiun, kepada pasangan Yusuf Rohana-Bambang Wahyudi, Minggu (7/1). Dan Senin pagi (8/1) mendaftarkan Bakal Pasangan Calon pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun 2018 di kantor KPU Kota Madiun.
Rekomendasi dari koalisi tiga partai tersebut untuk pasangan Yusuf Rohana-Bambang Wahyudi, diserahkan oleh Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Hadi Dediansyah kepada Bambang Wahyudi, di rumah makan Joglo Taman, Kota Madiun, Minggu (7/1), malam.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Hadi Dediansyah, mengatakan, proses rekomendasi pencalonan dari partai Gerindra untuk Pemilukada Kota Madiun, memang perlu waktu yang lama. Alasannya, karena Gerindra tidak bisa memunculkan nama dalam waktu singkat.
Sejumlah tahapan penyaringan sudah dilakukan, tapi tidak ditemui calon yang layak bagi Gerindra untuk diusung..
Makanya dengan kegelisahan Partai Gerindra, lanjutnya, kemudian mencoba untuk memverifikasi lagi dan melakukan komunikasi dengan partai lain. Karena kalau Gerindra sendiri tidak bisa untuk mengusung calon walikota.
“Makanya Gerindra melakukan manuver melakukan pendekatan dengan partai lain terutama Golkar dan PKS. DIsatu sisi, Golkar dan PKS ini ada komunikasi yang intens. Kemudian ada kesepakatan bahwa tiga kekuatan partai politik di Kota Madiun ini, Golkar, Gerindra dan PKS siap mengusung satu pasang calon. Kemudian disepakati dalam forum koalisi itu, sepakat mengusung Yusuf-Bambang,”terangnya.
Ketika dikonfirmasi wartawan tentang posisi kader PKS, Yusuf, pada posisi AE-1 (sebutan untuk walikota Madiun), sedangkan kursi PKS hanya satu di DPRD Kota Madiun, menurutnya, ini merupakan ‘keunikan’ partai Gerindra.
“Inilah keunikan Gerindra. Gerindra itu tidak arogan, Gerindra tidak egois walaupun kursinya menentukan. Karena kesiapan calon ini ada di saudara Yusuf. Dari sektor pengalaman juga sangat luar biasa,” jelasnya. [dar]

Tags: