Mahasiswa 18 Negara Ramaikan Commtech ITS

Mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas di dunia mengikuti sesi pengenalan dalam Comtech 2017 di ITS kemarin, Senin (23/1). [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Jarak antar negara semakin tipis dalam lingkup pendidikan. Ini dapat dilihat dari kemeriahan Community and Technological (Commtech) Camp Insight yang diikuti mahasiswa dari 18 negara. Ajang ini merupakan perkumpulan pemuda dari seluruh dunia yang digiarkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sejak tahun 2012 hingga sekarang.
Salah satunya ialah, Vernicka Dene Ge Sagun, mahasiswa asal De La Salle University Philipines itu sudah siap dengan perhelatan yang akan digelar selama 10 hari itu. Ini merupakan pengalaman internasional pertamanya. Mahasiswa Jurusan biomedical enginering ini memilih program kursus Biomedical Engineering Innovation pada Commtech kali ini.
“Saya ingin mengetahui lebih dalam terkait dunia teknik medis sesuai dengan jurusan saya. Selain itu ingin mengetahui budaya dan bahasa indonesia yang saat ini mulai banyak dibicarakan di dunia,” ungkapnya disela sesi pengenalan ITS pada 55 warga asing yang hadir di gedung rektorat ITS, Senin (23/1).
Sementara peserta lainya, Thipapol Boonsri mengaku tertarik dengan rangkaian program yang ditawarkan Commtech. Selain mengenal budaya di Indonesia, ia juga akan dikenalkan sejumlah usaha kecil dan menengah khas Indonesia. “Saya merasa senang dapat kesempatan menghadiri Commtech di ITS. Ini pertama kalinya saya mengunjungi Indonesia dan saya berharap bisa mendapat banyak ilmu,” ungkap mahasiswa Kasetsart University, Thailand ini.
Peserta kegiatan ini berasal dari unsur mahasiswa, dosen maupun staf akademik dari berbagai universitas mancanegara. Mereka telah terbagi berdasarkan 3 grup kursus atau diskusi. Yaitu Sociopreneurship in Action, Biomedical Engineering Innovation, dan Introduction to Game Programming.
Adolft Afwari R, wakil ketua panitia menjelaskan, tahun ini Commtech mengangkat tema Solving Local Problems with the Global Knowledge. Sehingga bisa mewujudkan solusi-solusi yang ditawarkan oleh para peserta terkait masalah-masalah yang terjadi di sekitar mereka, dalam hal ini Surabaya dan berbagai lokasi yang dikunjungi selama di Surabaya. “Mereka juga akan memaparkan kondisi lingkungan pendidikan mereka dan program internasional di kampusnya,”lanjutnya.
Rektor ITS, Djoni Hermana menjelaskan, kegiatan ini akan menambah pengetahuan mahasiswa dalam pemecahan masalah dengan pendakatan yang berbeda-beda berdasarkan disiplin ilmu, pengalaman, serta latar belakang mereka.
Dalam diskusi tersebut, masing-masing grup akan didampingi oleh tiga departemen di ITS yang terkait dengan tema masing-masing. Yakni Departemen Manajemen Bisnis, Departemen Biomedik, dan Departemen Teknik Multimedia dan Jaringan. [tam]

Tags: