Mahasiswa Bojonegoro Desak Dewan Tolak RUU Pilkada

Bojonegoro,Bhirawa
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Bojonegoro Jalan Pahlawan, Rabu (24/9). Mereka menolak kelanjutan pembahasan RUU ” Pilkada Tidak Langsung” di DPR RI yang akan ditetapkan pada tanggal 25 September 2014.
Aksi puluhan aktivis mahasiswa dimulai dari kantor PMII sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka bergerak melakukan long march dari Bundaran adipura menuju ke kantor DPRD dan Pemkab Bojonegoro. Dengan berjalan kaki dengan membentangkan beberapa sepanduk bertuliskan penolakan pembahasan RUU Pilkada.
Aksi tersebut untuk meminta kepada DPRD Bojonegoro menolak langkah DPR RI yang akan menetapkan RUU ini menjadi Undang-Undang (UU).
” Sebab, RUU tersebut dinilai merupakan bentuk sabotase hak-hak memilih rakyat yang sejatinya dijamin konstitusi. Selain itu, juga sebagai langkah mundur untuk demokrasi,” ungkap salah satu peserta demo.
Para pendemo juga menuntut DPRD Bojonegoro untuk menolak hal sama. Aksi untuk menyampaikan tuntutan dengan masuk ke gedung wakil rakyat.
Koordinator aksi demo penolak RUU pilkada, M.Kamaludin mengatakan penolakan rancangan Undang undang Pilkada merupakan harga mati. Kalau rancangan Undang-Undang tidak ditolak, maka Pemilu akan kembali pada jaman orde baru.
” Kami juga akan kirimkan petisi kepada dewan pusat,” lanjutnya.
Ditambahkan, Pilkada jangan sampai dilakukan DPRD, sebab itu adalah hak rakyat untuk menyalurkan aspiranya. Menurut mahasiswa, RUU Pilkada melanggar konstitusi negara yaitu Undang -Undang Dasar UUD 1945 tentang kedaulatan rakyat dan demokrasi yang ada di Indonesia (UUD 1945 pasal 1 ayat 2).
Sebelum ke kantor DPRD, mahasiswa menggelar orasi dan teatrikal. Aksi berlangsung tertib dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Selanjutnya para demonstran diterima oleh salah satu anggota dewan setempat Doni dari fraksi PDIP. [bas]