Mahasiswa Diminta Konsisten Jaga Toleransi

Sejumlah tokoh penting Kota Surabaya berkumpul memberikan pemahaman kepada kalangan mahasiswa untuk terlibat aktif menjaga kerukunan antar kelompok masyarakat. [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Munculnya konflik horizontal tidak lepas dari rendahnya sikap toleransi antar kelompok masyarakat. Karena itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta agar kalangan mahasiswa untuk konsisten menjaga toleransi dan tidak mudah terprovokasi isu SARA yang saat ini berkembang.
“Dari awal kita memang sudah berbeda. Kalau kita menganggap paling benar senidir itu kan artinya kita tak pernah hormati apa yang diperjuangkan para pahlawan,” kata Risma dalam Seminar Nasional bertajuk Toleransi Umat Beragama dalam Cita-cita Kebhinnekaan dan Keutuhan NKRI di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin (3/4).
Dalam seminar yang juga dihadiri tokoh-tokoh seperti Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal, Ketua PGW Jatim Pdt Simon Filantropi dan Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri, Risma mengatakan alasan Indonesia dijajah bangsa asing selama ratusan tahun adalah karena kerjaan pada saat itu terpecah-belah.
“Tapi saat kemudian kita sepakat menjadi satu maka kita bisa merdeka, masak iya kita mau terpecah? sama saja melangkah mundur,” ujarnya.
Disinggung maraknya demo yang berkaitan dengan SARA akhir-akhir ini, dirinya menenkan untuk saling menghormati. “Kalau kita ngomong kita ini paling benar, maka kita ini seolah-olah Tuhan, karena kita merasa paling benar,” ucapnya.
Menurut Risma, Tuhan sengaja menciptakan manusia berbeda agar saling menghormati satu sama lain. “Tuhan pasti menciptakan semua manusia sama derajatnya. Memang dibuat berbeda itu supaya indah. Kalau sama semua pasti membosankan,” kata Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengatakan seminar ini merupakan momentum emas untuk kembali membangkitkan kebhinnekaan pada masyarakat terutama mahasiswa. “Bangsa ini mempunyai keanekaragaman dengan perbedaan tetapi itulah yang menjadi kekuatan kita,” kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.
Selain itu Iqbal juga menekankan pentingnya toleransi. Dia mengimbau kepada mahasiswa terutama untuk tidak mendekati narkoba karena narkoba adalah strategi untuk melemahkan bangsa.
Sementara itu, ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri menyatakan Kebhinnekaan merupakan pra syarat bagi bangunan eksistensi negara. Sementara bagi yang plural, kata dia, kebhinnekaan harus terus dijaga karena bangsa Indonesia terbangun karena keragaman tersebut.
“Kalau ini kemudian dirusak, maka eksistensi bangsa ini jadi terganggu. Oleh karena itu semua kelompok harus menghargai kelompok yang lain baik kelompok ideologi, agama, suku, kebudayaan harus menghargai satu sama lain,” pungkasnya. [tam]

Tags: