Mahasiswa Fisip UHT Jalankan Program HIMABI Berbagi

Para Mahasiswa Universitas Hang Tua yang tergabung dalam HIMABI, perwakilan Pengurus Yayasan At Taqwin Al Hajj dan anak – anak yatim piatu berfoto bersama usai buka puasa bersama.

Ajak Anak Yatim Piatu Yayasan At Taqwin Al Hajj Buka Bersama
Surabaya, Bhirawa
Organisasi Himpunan Mahasiswa Administrasi Bisnis (HIMABI) Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya menyelenggarakan Program Kerja HIMABI Berbagi. Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) yang tergabung dalam HIMABI menyelenggarakan HIMABI Berbagi dengan menggelar Buka Bersama Anak – anak Yatim Piatu dari Yayasan Non Panti At Taqwin Al Hajj bertempat di TK Alkautsar, di Jl Bratang Gede Gang III H, Surabaya.
Kegiatan ini termasuk salah satu program kerja dalam masa jabatan Kepengurusan HIMABI 2020/2021. Kegiatan HIMABI Berbagi diselenggarankan pada Hari Kamis (29/4) lalu mengundang beberapa anak yatim piatu yang ada di kawasan Bratang Gede, Surabaya.
Kegiatan ini dihadiri langsung Ketua Yayasan At Taqwim Al Hajj, Ustadz Drs Walid El Umar Sabiladdin dan beberapa Pengurus Yayasan lainnya, juga hadir Pengurus HIMABI UHT, beserta anak – anak yatim piatu At Taqwim Al Hajj yang berjumlah 15 orang. Juga dihadiri Ustadz Abdussalam Masykur LC MA.
Menurut Ketua Pelaksana, Imam Syahrul Mujib, tujuan penyelenggaraan kegiatan HIMABI Berbagi ini adalah sebagai wadah untuk mengimplementasikan empati terhadap warga masyarakat sekitar, khususnya kepada warga yang kurang beruntung. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur anggota HIMABI Universitas Hangtua Surabaya kepada Allah SWT, serta memperdalam dan mengembangkan rasa peduli dengan orang – orang sekitar. Harapannya, semoga kedepan HIMABI dapat menggelar kegiatan Berbagi Kepada Sesama yang sedang membutuhkan dengan rutin dan berkelanjutan.
“Acara HIMABI Berbagi berjalan dengan lancar dan khidmat, serta mendapatkan sambutan yang hangat dari pihak Yayasan At Taqwin Al Hajj. Harapan kami semoga kedepannya HIMABI bisa melaksanakan kegiatan ini secara rutin, bisa berbagi kebahagiaan dan dapat bersenang – senang dengan anak-anak yatim lainnya,” kata Mas Mujib-sapaan akrab Ketua Pelaksana.
Sementara itu, Ketua Yayasan At Taqwin Al Hajj, Drs Walid El Umar Sabiladdin dalam sambutannya menjelaskan, Bulan Ramadan juga sebagai Bulan Pendidikan, mendidik orang yang beriman untuk cerdas secara spiritual dan cerdas secara sosial utamanya memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap sesama. Sebagaimana Sabda Rasulullah yang Artinya: “Manusia yang paling terbaik adalah yang paling bermanfaat untuk manusia”, yang diriwayatkan HR Ath Thabarani.
Ustad Walid-sapaan akrab Ketua Yayasan At Taqwin Al Hajj juga menjelaskan hadist Nabi yang artinya: “Barangsiapa melapangkan dari seorang beriman sebuah kesulitan dunia niscaya Allah lapangkan atasnya dari kesulitan hari kiamat, siapa yang memudahkan seorang yang sulit bayar hutang, niscaya Allah akan mudahkan atasnya kesulitan di dunia dan akhirat, siapa yang menutupi aib seorang muslim, niscaya Allah tutupi aibnya di dunia dan akhirat, dan Allah selalu menolong seorang hamba selama ia menolong saudaranya. Hadist yang diriwayatkan HR Muslim.
“Tentu masih banyak hadits – hadits yang semisal. Pada intinya Islam mengajarkan kepada hambanya khususnya yang beriman untuk menjadi orang yang cerdas, apalagi dibulan Romadhon yang memiliki tujuan agar menjadi orang yang bertaqwa. Sebagaimana Firman Allah dalam Surah Al Baqarah (2):197. Yang artinya, Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik – baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. Pada akhirnya untuk menjadi orang yang memiliki kesuksesan baik didunia maupun diakhirat harus dengan ilmu.
Dalam sambutan penutupnya Ustadz Walid juga mengutip hadist Rasulullah SAW. Sebagaimana Sabda nya yang artinnya, ”Barang siapa menginginkan kebahagian dunia, maka tuntutlah ilmu dan barang siapa yang ingin kebahagian akhirat, tuntulah ilmu dan barangsiapa yang menginginkan keduanya, tuntutlah ilmu pengetahuan”.
“Semoga Adik – adik mahasiswa Hangtua yang tergabung dalam HIMABI mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi orang yang sukses. Dan kami ucapkan terima kasih kepada adik – adik mahasiswa HIMABI yang telah berbagi dengan anak asuh dalam Yayasan At Taqwim Al Hajj,” kata Ustadz Walid mendoakan dan diamini anak – anak yatim piatu yang hadir.

Delapan Makhluk yang Dikekalkan Allah SWT
Ustadz Abdussalam Masykur LC MA yang diminta memberikan tauziah untuk anak – anak yatim piatu, para Pengurus Yayasan Non Panti At Taqwin Al Hajj, serta para mahasiswa yang tergabung dalam HIMABI menjelaskan ada delapan mahluk yang dikekalkan Allah SWT.
Menurut Ustadz Abdussalam, seluruh Makhluk akan punah dan mengalami kerusakan dan tidak akan kekal kecuali Allah SWT. Sebagaimana Allah berfirman di Alquran Surat Ar Rahman ayat 26 hingga ayat 27. Yang artinya, ”Seluruh makhluk yang ada di muka bumi akan rusak selain Dzat Tuhanmu Yang Maha Agung dan Maha Mulia”.
Ustadz Abdussalam juga menjelaskan Firman Allah di dalam Alquran Surat Al Qashosh ayat 88. Yang artinya, ”Segala sesuatu akan hancur binasa kecuali Dzat Allah, kepunyaan Allah seluruh keputusan, dan kepada-Nya kamu semua akan di kembalikan.
Penjelasan tentang mahluk yang dikekalkan Allah SWT juga dipertegas di dalam Alquran Surat Al Anbiya’ ayat 34. Yang artinya, ”Dan tidaklah Kami jadikan untuk manusia sebelum kamu (Muhammad) kekal, apakah kamu akan mati, kemudian mereka yang kekal?.
“Jadi segala sesuatu akan rusak dan tidak kekal, karena sudah dinyatakan tidak kekal oleh Allah SWT kecuali yang oleh Allah SWT di kekalkan, yaitu ada tujuh, yaitu 1. Surga, 2. Neraka, 3. Arasy, 4. Kursi Allah, 5. Al Lauhu al Mahfudz, 6. Qalam, 7. As Shuur (Sangkakala) maksudnya adalah Arwah yang apabila telah keluar dari Sangkakala itu, maka dia akan bertemu dengan jasadnya, kemudian sebagian ke surga dan sebagian ke neraka. Selain itu, Ajbu Az zanab (Tulang Ekor Manusia) itu kekal. Hal ini disebutkan di dalam Hadits Rasulullah. Yang artinya, ”Seluruh tubuh manusia itu akan hancur dan rusak kecuali tulang ekor, dari tulang itulah, Allah SWT menciptakan manusia, dan dari tulang itulah, Allah merangkai kembali manusia. Wallahu a’lam Bis Showaab,” tandas Ustadz Abdussalam. [fen]

Tags: