Mahasiswa FPK Unair Mandirikan Santri di Ponpes Sumenep

Dessy dan tim saat mengadakan workshop pembuatan es krim bersama santri dari Pondok Pesantren Nasyrul pada PKM-M.

Kembangkan Rumput Laut jadi Bahan Es Krim
Surabaya, Bhirawa
Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-M) menjadi bukti peran mahasiswa dilingkungan. Tidak hanya sekedar mengaplikasikan ilmu, lebih dari itu, mahasiswa harus bisa memberikan solusi dan peluang dari persoalan yang ada dilingkungan masyarakat. Salah satu yang memanfaatkan program tersebut menjadi peluang adalah Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair). Di mana tim yang diketuai oleh Dessy Intan Pemata Sari beserta anggota tim yang terdiri dari Iis Suryani, Imada Icha Wahyuningsih, Putri Faradina Herman, dan Siwi Rizki Utami itu berinovasi mengolah es krim yang terbuat dari bahan tepung kappa dan iota karageenan. Inovasi tersebut, ia bermula dari rasa penasaran para anggotanya terhadap rumput laut yang dapat dijadikan tepung untuk berbagai olahan.
Dikatakan Dessy, untuk sasaran utama dalam PKM-M nya tersebut adalah santri yang ada di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum AengDake Bluto Sumenep, Madura. Dari PKM-M itu, Pihaknya berkesempatan dalam menstranfer teknologi pada pembuatan es krim dengan tepung kappa dan iota karageenan. Di samping itu juga untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi para santri yang ada di lingkungan pondok pensatren. Sehingga, diharapkan nantinya akan menghasilkan satu produk es krim.
“PKM-M ini juga mendukung program kerja dari Ibu Gubernur Khofifah dan Bapak Emil. Dimana beliau itu mencanangkan program kerjanya yaitu One Pesantren One Program,” tutur Dessy.
Dessy juga menambahkan bahwa dari program tersebut bagaimana caranya nanti sutu pondok memiliki santri yang bisa berwiausaha secara mandiri.
Dipilihnya tepung kappa dan iota karageenan, menurut Iis Suryani yang juga anggota tim PKM-M karena bahan tersebut memiliki keunggulan yang berfungsi sebagai bahan pengental es krim. Ia menilai jika hal itu menjadi alternative dari penggunaan gelatin dari bahan hewani. Menurut dia, tidak semua orang memiliki metabolisme tubuh yang tahan dengan protein hewani. Maka dari itum tepung kappa dan iota karageenan bisa jadi inovasi baru untuk olahan produk es krim dikalangan masyarakat.
“Pembuatan es krim ini berbahan tepung kappa dan iota karagenan yang merupakan ekstraksi dari rumput laut spesies Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma spinosum,” ujar Iis.
Terkait faktor gizi dan viskositas hal itu tidak jauh berbeda dengan perbandingan antara gelatin dan kappa- iota karageenan yang hampir sama. “Justru protein dan lemaknya masih lebih unggul karageenan. Makanya itu jadi inovasi. apalagi es krim jadi makanan yang disukai masyarakat, terlebih anak kecil,”pungkas Iis. [ina]

Tags: