Mahasiswa IKIP Budi Utomo Kota Malang Juarai Catur Tingkat Asian

Kota Malang, Bhirawa
IKIP Budi Utomo, (IBU), Malang, namanya kian melejit, dikancah Internasional. Setelah salah satu mahasiswanya sukses meraih perak dalam Asian Games 2018, di cabang voli pantai, kali ini giliran catur yang tembus level Asian.
Ervan Mohamad, mahasiswa IBU yang sukses menjadi juara di gelaran tournament Grand Asian Chess Challenge (GACC) 23th. Digelar di University of Malaya – Malaysia, Ervan memastikan gelar juara, meski turnamen belum selesai.
Turnamen yang digelar oleh Tuanku Bahiyah Residential Collage itu, sedianya baru berakhir besok.
“Saya sudah pasti juara. Sedangkan yang lain, masih berebut untuk juara 2 dan juara tim,’’ ujarnya saat dihubungi via ponselnya.
Pertandingan itu sendiri masih menyisakan satu babak. Tapi Ervan yang sudah meraih 8 poin, tidak lagi mampu dikejar oleh pesain di bawahnya. Azman Hisyam dan Subramaniam Shreyes, keduanya dari Malaysia, hanya mengumpulkan 6 poin. Sementara poin maksimal dalam satu babak, hanya 1 poin.
‘’Perlawanan terberat dari Malaysia. Apalagi mereka menjadi tuan rumah. Bahka sepertinya posisi 2 dan 3 akan diraih Malaysia. Selain itu, Thailand juga cukup kuat,’’ sebut Ervan.
Turnamen itu sendiri, diikuti 73 peserta. Selain Indonesia, diantaranya dari Thailand, Sri Lanka, India dan Malaysia sebagai tuan rumah. Bahkan Malaysia mengirimkan wakilnya yang terbanyak. Indonesia sendiri diwakili lima pecatur.
‘’Jelas ini sangat membanggakan. Bagaimana tidak, kami bisa membuktikan kalau IKIP Budi Utomo bisa berkiprah di ajang internasional. Dan kami juga menjadi yang terbaik. Level kami tidak kalah dengan perguruan tinggi internasional,’’ sebut juara Kejurnas Catur di Aceh tahun 2018 ini.
Ervan yang tercatat sebagai mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi ini, juga pernah berlaga di Myanmar, Thailand, Vietnam, Philipina, China dan Rusia.
Sementara itu, Rektor IKIP Budi Utomo (IBU), Dr H Nurcholis Sunuyeko menyebut, sukses Ervan kembali membuktikan jika IBU benar-benar bereputasi internasional. Sudah banyak bukti nyata yang diukir.
‘’Sekaligus menunjukkan sebuah tata kelola, yang tidak saja menjamin secara Internal. Tapi juga transnasional. Termasuk dedikasi kami untuk Indonesia. Ervan maupun Ashfiya (Mohammad Ashfiya, atlet voli pantai), sudah membuktikan,’’ jelasnya.
Tentunya selain bangga, Nurcholis juga menyebut wajar kalau kemudian IBU menjadi pilihan cerdas (smart choice) bagi lulusan SMA dan sederajat. Yang bersama-sama berobsesi menggapai prestasi, dengan karakter kebudiutamaan.
‘’Jadi masyarakat sekarang bisa memilih, mana perguruan tinggi yang serius meningkatkan kualitas atau tidak. Dan IBU, akan menjadi pilihan yang cerdas bagi lulusan SMA,’’ ujar Rektor.
Untuk Ervan sendiri, IBU akan memberikan penghargaan, sebagai salah satu mahasiswa berprestasi, dengan bantuan beasiswa, untuk percepatan studi, yang akan diberikan oleh Yayasan IBU Khadijah Malang. [mut]

Tags: