Mahasiswa ITS Raih Penghargaan Adi Cipta Tata Wahana Award

Kepala Dishub Provinsi Jatim yg juga Ketua Alumni ITS Wilayah Jatim foto bersama tiga mahasiswa ITS yang sukses menjuarai Penelitian Ilmiah Bidang Transportasi Tingkat Nasional.

Pemprov, Bhirawa
Tiga mahasiswa teknik industri Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya meraih prestasi tingkat nasional, dalam lomba Penelitian Ilmiah Bidang Transportasi Tingkat Nasional yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI Tahun 2017. Ketiga mahasiswa ini sukses menyabet juara pertama.
“Tiga mahasiswa teknik industry itu adalah Reza Aulia Akbar, Raif Nova Riantama dan Muhammad Afif Purwandi. Mereka sukses memboyong juara pertama lomba yang digelar Kementerian Perhubungan. Tentu ini adalah prestasi yang sangat membanggakan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim, yang juga Ketua Alumni ITS Wilayah Jatim, Dr Ir Wahid Wahyudi MT, Kamis (26/10).
Menurut dia, tema lomba penelitian transportasi tingkat nasional tahun 2017 ini adalah ‘Melalui Inovasi, Kita Ciptakan Perkeretaapian Nasional Yang Andal, Selamat, Efisien Dan Nyaman’. Sementara judul penelitian yang dilakukan oleh Reza dan teman-temannya adalah ‘Detektor Kelelahan Masinis Terintegrasi untuk Pencegahan Kecelakaan Kereta Api’. Alat detektor ciptaan Reza dan teman-temannya ini diberi nama ‘Maftec’ yang merupakan singkatan dari Masinis Fatigue Detector.
Maftec ini merupakan peralatan yang lebih efektif dibanding peralatan ‘Deadman Pedal atau Deadman Switch’ yang selama ini diaplikasikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada lokomotif. Lebih efektif karena Maftec mendeteksi secara visual kedipan mata masinis dan memberikan peringatan langsung melalui getaran di gelang yang dipakai oleh masinis.
“Dengan demikian peralatan maftec ini dapat memberikan peringatan dini kepada masinis yang mulai lelah atau mengantuk yang dapat membahayakan perjalanan kereta api,” kata Wahid.
Piagam Adi Cipta Tata Wahana Award diberikan kepada Reza dan teman-temannya oleh Menteri Perhubungan RI pada Kamis 26 Oktober 2017 di Kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta, yang dihadiri oleh para rektor perguruan tinggi se-Indonesia dan para kepala dinas perhubungan provinsi se-Indonesia, termasuk Dr Ir Wahyudi, MT yang turut hadir.
Disamping piagam, Reza Aulia Akbar juga diberi penghargaan berupa uang sebesar Rp50 juta dan fieldtrip ke Tiongkok untuk mempelajari transportasi, khususnya perkeretaapian. “Indonesia kedepan ingin menjadikan kereta api sebagai tulang punggung angkutan darat. Dimana setelah membangun double track dibeberapa lintasan, juga akan membangun kereta api cepat,” kata Wahid. [iib]

Tags: