Mahasiswa Jangan Terpengaruh Komunisme

Sarean menanamkan kembali ideologi Pancasila dalam rangka menangkal Faham Neo Komunis di kampus IAIN, Jumat (30/10)

Sarean menanamkan kembali ideologi Pancasila dalam rangka menangkal Faham Neo Komunis di kampus IAIN, Jumat (30/10)

Surabaya,Bhirawa
Untuk membetengi generasi bangsa khususnya di kalangan mahasiswa biar tidak terkontaminasi oleh ideologis New lift atau komunis gaya baru, perlu sebuah penghayatan nilai-nilai Pancasila.
Pasalnya, semua lini dimasuki oleh kalangan komunis dan gerakan ini lebih pada mengrogoti pemahaman idiologi yang sudah ada pada kebanyakan masyarakat terutama pada pemuda. Gerakan ini menyebabkan banyak perubahan pada cara pandang generasi muda, seperti kebanyakan cara pandang pemuda pada saat ini.
“Sekarang banyak pemuda memandang kehidupanya adalah persoalan individualstik prakmatis dan sudah berpandangan acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar, ” Kata Muhammad Haris M.Pdl dosen IAIN Surabaya dalam acara sarean menanamkan kembali ideologi Pancasila dalam rangka menangkal Faham Neo Komunis di kampus IAIN. Jumat (10/20).
Lebih lanjut Haris panggilan Muhammad Haris, menuturkan. Cara pandang, idividu yang tidak pedulu pada kondisi lingkungan rakyat. Merupakan pengondisin secara bertahap dari gerkan neo komunis, yang pada ujungnya disemua sector lapisan masyarakat, pada titik tertentu akan mengalami formalisasi idiologi dan meninggalkan esensi idiolog. Tanda-tanda ini sudah terlihat jelas, Idiologi Pancasila sudah tidak bisa lagi menumbukan rasa solidaritas terhadap segala persoalan bangsa.
“Yang lebih berbhaya di kelompok pemuda dan aktifis sudah tidak ada ketersinggungan dengan persoalan keyakinan dan idiologinya masing-masing,” ujarnya.
Lebih lanjut Haris menjelaskan, dampak dari fomalisai idiologi Pancasila yang secara bertahap akan membuat Pancasila hanya sebuah ucapan saja, tanpa ruh dan penghayatan yang tepat. Demikian juga dengan faham yang lain yang diberikan kebebasan di Indonesia, sudah tidak lagi memberikan ruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dari persoalan di atas maka diperlukan sebuah langkah strategis yang harus diambil. Diantaranya adalah memperdalam Pancasila sebagai ruh dalam menjalani kehidupan. Untuk itu perlu menggalakkan gerakan sadar Pancasila baik melalui pendidikan, pelatihan atau gerakan dari para intelektual. Pancasila adalah benteng dari ideologi global. Pancasila adalah Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Insan Intelek Nasionalis (LI2N), menuturkan, adanya pasarĀ  MEA merupakan pertautan ideologi akan semakin kuat. Serbuan ribuan buruh dari cina memberikan ancaman pada lapangan pekerjaan pada penduduk Indonesia adalah penyebaran ideologi komunis yang dibawa mereka. Bukan tidak mungkin buruh yang selama ini sebagai lokomotif gerakan komunis akan berkembang lebih cepat daripada sekarang. Oleh sebab itu diperlukan kembali sebuah regulasi baru bagi tenaga asing. Kita bisa menerapkan aturan bagi tenaga asing bahwa setiap tenaga asing harus memahami pancasila sebagai sarat mereka bekerja di Indonesia.
“Internalisasi kepancasilaan harus terus digalakkan. Mulai lewat pendidikan, diskusi dan gerakan sosial. Pancasila harus terus hidup dan menjadi falsafah bangsa. Setiap tindakan kita harus mencerminkan nilai-nilai pancasila. Usaha terbaik untuk melawan neo PKI dalah dengan mengamalkan pancasila dengan sunguh-sunguh,” pungkasnya. [gat]

Tags: