Mahasiswa Kedokteran Kategori First Takers UKMPPD Unusa Luluskan 100 Persen

Mahasiswa Kedokteran Unusa saat melakukan praktikum.

Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 29 mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) angkatan I dinyatakan lulus, usai mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) periode Februari 2021. Capaian ini menjadi pertama kalinya (first takers) Unusa meluluskan 100% mahasiswa untuk gelar dokter.
UKMPPD merupakan uji kompetensi bagi calon dokter Indonesia untuk mendapatkan gelar dokter, yang diselenggarakan negara dalam hal ini Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter. Terdiri dari dua jenis ujian yakni Computer Based Test (CBT) dan Objective-Structured Clinical Examination (OSCE). Dahulu lebih dikenal dengan nama Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI).
Dekan FK Unusa, Dr dr Handayani menjelaskan, seorang mahasiswa yang mengambil Program Profesi dokter wajib lulus UKMPPD. Sebab uji kompetensi merupakan satu – satunya ujian yang diselenggarakan negara bagi calon dokter Indonesia untuk mendapatkan gelar dokternya.
“Syarat utama untuk dapat mengikuti uji kompetensi ini, telah menyelesaikan pendidikan preklinik, klinik, dan sudah lulus dari semua stase klinik oleh fakultas kedokteran,” jelasnya, Selasa (16/3).
Dijelaskan dr Handayani, UKMPPD merupakan ujian bagi mahasiswa kedokteran untuk memperoleh sertifikat profesi agar bisa berpraktik sebagai dokter. Secara tidak langsung uji kompetensi ini merupakan tolok ukur kompetensi yang dimiliki dokter untuk dapat mengabdi di seluruh tanah air.
“Karena itu kami bersyukur ketika mahasiswa FK Unusa dinyatakan 100% lulus,” imbuh dia.
Dr Handanyai menjelaskan, setelah mahasiswa dinyatakan lulus sebagai dokter, mereka akan dilantik dan dilakukan sumpah dokter. Kemudian mendapatkan ijazah dan sertifikat sebagai dokter. Setelah itu, akan dapat mendaftar program internship di Kementerian Kesehatan.
“Setelah melewati semua proses itu mereka bisa mengikuti internship dapat bekerja atau mengambil spesialisasi,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie Meng, mengaku bangga atas prestasi yang diraih para mahasiswa FK. Sepengetahuannya, tidak semua mahasiswa program profesi dokter, baik dari perguruan tinggi negeri maupun swasta yang mampu lulus 100% untuk kategori first takers-nya.
“Lebih menggembirakan lagi, tahun lalu Program Studi Profesi Dokter Unusa sudah terakreditasi B. Selain itu, Prodi S1 Pendidikan Dokter juga sudah terakreditasi B. Sehingga para lulusan FK Unusa bisa memperoleh kesempatan untuk melanjutkan Program Studi Spesialis Dokter di FK Universitas terkemuka manapun di Indonesia,” katanya.
Apalagi, tambah Prof Jazidie, Unusa telah memiliki Laboratorium Virtual Reality, untuk menunjang praktikum di laboratorium. Khususnya bagi mahasiswa kedokteran, keperawatan, dan kebidanan. Dalam hal ini Unusa mencoba memberikan alternatif praktikum di laboratorium dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR). Sebagai perguruan tinggi swasta yang memiliki program studi dominan di bidang kesehatan, dimana praktikum menjadi prasyarat mutlak.
“Kini di Lab VR sedikitnya sudah memiliki tujuh paket modul praktikum untuk mahasiswa kedokteran, keperawatan serta mahasiswa kebidanan. Ke depan paket modul praktikum ini akan terus ditambah, dan karena didesain sendiri oleh Unusa, maka modul – mudul ini sekaligus akan dipatenkan,” jelasnya. [ina]

Tags: