Mahasiswa Kedokteran UMM Bagikan Kiat Menang Saat Kompetisi

Radya Kusuma Ardianto

Radya Kusuma Ardianto
Radya Kusuma Ardianto sudah tidak asing di telinga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kepiawaiannya Memenangkan berbagai lomba esai dan proposal di Pekan Kreativitas Mahasiswa membuatnya dikenal oleh berbagai kalangan.
Radya yang besar dari orang tua berlatarbelakang akademik bidang Bahasa dan Ekonomi ini, sejak kecil telah menunjukkan ketertarikannya pada Sains. Dimulai saat duduk di bangku SD, Radya mendapatkan dukungan besar dari gurunya untuk mengikuti lomba dari hasil riset sederhananya pada daun Binahong (Heartleaf Aderavine Madevine).
“Saya masih ingat sekali saat itu Radya masih duduk di bangku SD. Kemudian dia diajak gurunya untuk membuat riset sederhana dari Daun Binahong dan menang. Dari situ dia terus mengikuti lomba lain, bidang Biologi khususnya,” tutur Arif Budi Wurianto, Ayah Radya.
Mahasiswa yang menerima Beasiswa Unggulan Kemendikbud ini berkata jika motivasinya mengikuti berbagai perlombaan, karena terbukanya kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang dan menambah wawasan.
“Ketika mengikuti perlombaan saat SD mungkin yang ada di pikiran saya adalah mendapatkan hadiah. Namun semakin dewasa, semakin saya sadar mengikuti perlombaan merupakan sarana untuk mengembangkan diri. Selain itu, pada perlombaan kita juga bisa bertemu dengan banyak orang. Hal itu secara tidak langsung akan memperluas pemikiran kita,” kata mahasiswa kelahiran Malang ini.
Putra terakhir dari tiga bersaudara ini mengaku sedikit kesulitan dalam membagi waktu untuk perkuliahan dan lomba. Namun dirinya bersyukur dikelilingi orang – orang yang selalu mendukung keputusannya dalam mengikuti perlombaan.
“Sebenarnya perlombaan tidak mengganggu perkuliahan saya karena lomba yang saya ambil sejalan dengan bidang saya di perkuliahan. Cuma saya memang tidak terlalu pandai dalam mengatur waktu. Untuk mengatasi hal ini, saya biasanya membuat target harian untuk mengerjakan esai yang akan saya lombakan,” ujar Radya.
Mahasiswa yang berhasil meraih medali emas pada Olimpiade Sains Mahasiswa (OSM) 2020 ini memberikan tips dalam mengelola stres ketika terlalu banyak kegiatan. Radya bercerita ketika sudah jenuh, dirinya akan bermain badminton bersama teman-temannya.
“Saya juga biasanya selalu merasa stres ketika usaha dan hasil tidak sesuai. Dalam perlombaan saya tidak selalu menang. Ketika saya stres, saya biasanya mengevaluasi diri saya. Lalu kembali melihat tujuan saya dalam mengikuti lomba adalah berproses dan menambah ilmu. Masalah menang adalah sebuah bonus,” pungkasnya.
Sejak kecil selain lekat dengan tumpukan komik Detective Conan, dituturkan Ayahnya, Radya adalah anak yang memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Ia banyak melakukan eksperimen dengan mainan yang ia miliki.
“Dari kecil Radya sangat gemar membaca komik Detective Conan dan kami biarkan. Kami rasa karena ketertarikannya pada tokoh detektif ini yang melatih ia berpikir kritis,” kisah Arif.
Hingga saat ini tidak kurang dari 23 prestasi telah berhasil dikumpulkan Radya sejak 2013 hingga 2020. Ia juga telah menghasilkan enam karya essai dalam bidang biologi dan kedokteran. Beberapa diantaranya adalah Potensi Glow sebagai Terapi Vitiligo dengan Pendekatan Biologi Molekuler Berbasis Holistik-Komperehemsif, Optimalisasi SUP-D (Suplementasi Vitamin D) dan Potensi MIR-155 Correction pada Kasus Juvenile-Systemic Lupus Erythematosus (JSLE): Sumbangsih Biologi Molekuler dalam Perwujudan Sustainable Develompment Goals (SDGs) dan Potensi Ekstrak Kulit Bawang sebagai Agen Restorasi Glutation Tereduksi dan Hepatoprotektor pada Acetaminophen-Induced Liver Injury: Sebuah Tinjauan Mekanisme Biomolekuler. [mut]

Tags: