Mahasiswa Kembali Demo Disdik Sampang

6-FOTO B lis-demo dinas pendidikan sampang 1Sampang, Bhirawa
Kali kedua Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan mahasiswa dan pemuda Sampang (PMPS) melakukan aksi unjuk rasa ke kantor dinas pendidikan Sampang, setelah sepekan lalu melakukan aksi yang sama. Mereka mendesak kepala Disdik Sampang Madura Jawa Timur, Heri Purnomo dan kroninya turun dari jabatannya, Selasa (16/12).
Aksi mahasiswa dan pemuda Sampang tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian Polres Sampang, guna menghindari aksi anarkis, namun aksi berjalan dengan kondusif.
Zainuddin koordinator Aksi, dalam orasinya menyampaikan beberapa tuntutan di antaranya mencopot kepala Dinas Pendidikan Sampang Heri Puernomo dan kabid sarana dan pembiayaan Disdik Jufri dan Rojiun, sebab beberapa program yang dikendalikan tiga orang penting di Disdik Sampang dianggap gagal melaksanakan tugas untuk perbaikan fisik pembangunan di dunia pendidikan di kabupaten Sampang.
“Ada beberapa kasus yang terjadi belakangan ini di dunia pendidikan di Kabupaten Sampang di antaranya, robohnya gedung SMPN 1 Sampang, robohnya pagar SMPN 4 Sampang kota, dugaan pengkondisian fee proyek bangunan sekolah dan tekanan pada kepala sekolah terkait pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Kabupaten Sampang, dan kami memiliki beberapa bukti untuk selanjutnya pihak kejaksaan segera melakukan langkah penindakan sesuai hukum yang berlaku,” tandasnya.
M. Jufri Riyadi selaku kepala Bidang (kabid) Kebijakan dan Pembiayaan Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang saat menemui pengunjukrasa, menjelaskan robohnya gedung SMPN 1 Sampang itu murni bencana. “Sebab kondisi bangunan itu masih ditempati kegiatan belajar-mengajar, bahkan musibah tersebut saat ini sudah kami tindaklanjuti untuk dilakukan pembangunan 2015 mendatang, begitu juga robohnya pagar SMPN 4 Sampang, namun kami saat ini sudah mengintruksikan langkah strategis bahwa semua sekolah yang bangunan yang sudah hampir roboh itu diusulkan dirobohkan agar tidak membahayakan,” kata dia.
“Terkait dugaan pemotongan dana BOS itu sangat mustahil, sebab mekanisme pencairannya alurnya dana BOS tersebut ditranfer langsung dari pemerintah pusat ke Provinsi, setelah itu langsung ditransfer ke rekening sekolah masing-masing tanpa melalui Dinas Pendidikan Sampang, sedangkan laporan tri wulan pihak sekolah itu juga melalui online. Pada dasarnya kami tidak alergi terhadap kritikan dari mahasiswa, oleh sebab itu, aspirasi ini menjadi masukan untuk lebih memperbaiki dunia pendidikan di Kabupaten Sampang,” tandasnya.
Mendengar penjelasan dari pihak Dinas Pendidikan Sampang tersebut, lalu massa membubarkan diri dengan tertib. [lis]

Teks Foto: Demo mahasiswa di kantor Disdik Sampang. [Nurkholis/Bhirawa]

Rate this article!
Tags: