Mahasiswa KKN UMM Peduli Masyarakat Terdampak Covid-19

Para Mahasiswa KKN UMM membagikan makanan kepada masyarakat kurang beruntung, Kamis (14/5) kemarin. [m taufiq]

Malang, Bhirawa
Pandemi Covid 19 justru memperkuat kohesi sosial antar elemen masyarakat. Yang mampu membantu yang kurang mampu. Yang kuat membantu yang lemah. Demikian juga inisiasi yang dilakukan mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN) 10 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang membagikan ratusan nasi kotak kepada masyakarat rentan di Kota Malang, Kamis (14/5) kemarin.
Melalui Program Operasi Makan Gratis (OMG), kelompok mahasiswa yang sebelumnya ditempatkan di Jatiguwi, Sumberpucung, Kabupaten Malang ini rela menyisihkan sisa uang kegiatan Program KKN. Dilaksanakan di empat titik, antara lain di Jl Ijen, Jl Veteran, Alun – alun Kota Malang, serta Alun – alun Tugu Malang
Caprycornis Yearis S, mahasiswa Program Studi Teknik Mesin selaku Humas KKN 10 Jatiguwi dan juga relawan Satgas Covid 19 ACT MRI Malang ini mengungkapkan, ia sangat mengapresiasi teman – temannya yang ikut berperan serta mendukung dalam menghadapi pandemi. ”Kita harus saling berbagi, bekerjasama dan menguatkan satu sama lain di tengah situasi yang tidak menentu ini,” ungkapnya.
Diantara masyarakat yang menjadi target OMG adalah pekerja non formal, ojek online, tukang ojek, dan petugas kebersihan. Program ini dilaksanakan dengan membagikan 100 porsi makan untuk buka puasa. ”Dengan aksi ini, diharapkan akan memunculkan inisiatif lain yang akan banyak membantu masyarakat yang terkena dampak dari Covid-19. Sehingga semakin banyak masyarakat yang terbantu,” kata Yearis via WhatsApp.
Pentingnya memiliki rasa kemanusian yang tinggi saat menghadapi pandemi Covid 19 memang sangat dibutuhkan. Karena, menurut Yearis, tak hanya para tenaga kesehatan yang membutuhkan, masyarakat yang juga terkena pemutusan hubungan kerja yang tidak memiliki penghasilan lagi, serta para pekerja yang kehidupanya bergantung pada pendapatan harian,” ungkap mahasiswi asal Donomulyo, Malang.
Kelompok mahasiswa ini tidak bergerak sendiri. Mereka juga berkolaborasi dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Malang dalam aksinya. Salah satu penerima manfaat mengaku pendapatan hariannya jauh berkurang sejak pandemi. ”Sepi banget, mas. Nggak seperti biasanya. Pemasukan jadi sedikit padahal kebutuhan di rumah harus tetap terpenuhi,” pungkas Sutrisno, tukang becak yang mangkal di sekitar Alun-alun Tugu Malang. [mut]

Tags: