Mahasiswa Pasuruan yang Kuliah di China Pulang Lebih Cepat

Sebanyak 73 mahasiswa asal Kabupaten Pasuruan yang menempuh studi di China. Pulang lebih cepat akibat serangan Virus Corona.

Pasuruan, Bhirawa
Sebanyak 73 mahasiswa asal Kabupaten Pasuruan tengah menempuh studi di Cina, pu;ang lebih cepat setelah merebaknya Virus Corona, 23 mahasiswa putuskan pulang ke Pasuruan. Sedangkan sisanya, yakni 50 mahasiswa lainnya akan pulang ke Indonesia, pada Selasa (4/2) besok.
Mereka merupakan penerima beasiswa Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) dan Southeast Asian Minister of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC). SEAMEO-SEAMOLEC merupakan organisasi di bawah Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara yang memiliki program beasiswa ke Cina dengan target kuota 1.000 pelajar SMA dan SMK dari seluruh Indonesia.
Dalam program ini, Pemkab Pasuruan memberikan beasiswa untuk masing – masing mahasiswa sebesar Rp22.825.000. Uang itu digunakan biaya pendidikan dan asrama, selain kebutuhan hidup yang ditanggung 50% selama setahun.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan, Iswahyudi menyampaikan, sebanyak 73 mahasiswa tersebut ada yang sudah lulus SI, ada yang masih baru beberapa semester. Sebagian juga ada yang meneruskan ke jenjang S2. Mereka kuliah di beberapa universitas, antara lain Changzou University, Nanjing University, Anuhi University, Wuxing Institute of Technology, Yangzhou Polytechnic Institute hingga universitas lainnya.
“Bulan Januari dan Februari ini lagi libur musim dingin. Jadi para mahasiswa memilih balik saja ke Indonesia. Wabah Virus Corona membuat mahasiswa khawatir dan ketakutan,” ujar Iswahyudi, Minggu (2/2).
Selama Virus Corona menyerang, Abah Is, panggilan akrabnya menjelaskan, selalu berkomunikasi dengan seluruh mahasiswa melalui aplikasi WA (WhatsApp). Hampir setiap hari mahasiswa bergantian melaporkan kondisi kesehatan dan lingkungan sekitar asrama maupun kampus mereka.
“Saya selalu telepon mereka setiap hari lewat WA. Alhamdulillah, semuanya baik-baik saja. Selalu mengirim kabar kondisi terkini,” papar Abah Is.
Kepada 50 mahasiswa yang masih berada di China, Abah Is berpesan, untuk mematuhi kebijakan Pemerintah China. Yakni tidak melakukan aktivitas di luar asrama dan kampus. Atau jangan sampai berpergian ke luar kota. Sedianya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) juga meminta semua mahasiswa asal Indonesia untuk sementara beristirahat di kampung halaman masing – masing. Hanya saja, saat semua diminta pulang, ada beberapa mahasiswa yang masih pikir panjang terkait biaya. Pasalnya, mereka hanya diantarkan hingga sampai Bandara saja.
“Kami selalu terus berkoordinasi dengan Pemerintah China dalam hal aman atau tidaknya para mahasiswa dari wabah Virus Corona. Terpenting lagi anak – anak akan kembali ke Pasuruan,” tegas Abah Is. [hil]

Tags: