Mahasiswa Tolak Negative Campaign

Jonathan Judianto

Surabaya, Bhirawa
Dari hasil diskusi bersama mahasiswa dibeberapa perguruan tinggi ada yang menarik untuk disimak dalam pelaksanaan Pilgub Jatim kali ini. Dimana mereka ini menolak atau tidak suka adanya black campaign atau negative campaign. Sebagai agen perubahan, para mahasiswa menganggap black campaign bukanlah merupakan cara demokrasi yang mendidik. Namun lebih mengarah pada pembunuhan karakter seseorang.
”Jujur kita selama ini tidak tahu apa keinginan dan harapan para mahasiswa tentang pilkada. Yang kami tahu jika selama ini mahasiswa antisipati dengan pelaksanaan pilkada. Namun dengan diskusi ini akhirnya kita tahu, jika alasan mereka cuek terhadap setiap pelaksanaan demokrasi ini, karena mereka menganggapnya pilkada selalu diwarnai dengan saling menjatuhkan calon dengan cara black dan negative campaign,”tegas mantan Sekretaris KPU Jatim ini.
Karenanya dalam setiap bakesbangpol menggelar diskusi, banyak sekali masukan yang diberikan mahasiswa kepada penyelenggara pemilu. Mulai soal money politic hingga pada janji-jani calon yang maju ternyata ketika sudah jadi terlupakan semua janjinya. ”Untuk itu setiap sosialisasi saya selalu mengajak penyelenggara pemilu yaitu KPU dan Bawaslu. Dengan begitu mereka akan mendapat jawaban yang tepat terkait dengan pelanggaran tersebut,”tegasnya.
Namun terlepas dari itu semua, Jonathan merasa senang ternyata banyak mahasiswa yang siap membantu Bawaslu menjadi pengawas dalam setiap pelaksanaan pilkada. Tak terkecuali dalam Pilgub Jatim. [cty]

Rate this article!
Tags: