Mahasiswa Tolak Pengeboran Gas, Takut Sidoarjo Jadi Lautan Lumpur

Petugas Polisi dan Satpol PP mengawasi mahasiswa dari Universitas Muhamadiyah Sidoarjo yang demo di depan kantor Bupati. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Sidoarjo, Selasa (11/12) kemarin, melakukan demo di depan Kantor Bupati Sidoarjo, Jl Gubernur Suryo Nomor 1, yang menyatakan aspirasinya menolak pengeboran kembali atas PT Minarak Lapindo di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Mahasiswa tidak bisa masuk kedalam Kantor Bupati Sidoarjo, karena di depan pintu gerbang dihadang petugas gabungan dari Polisi dan Satpol PP Sidoarjo. Para mahasiswa hanya bisa menyuarakan aspirasinya diatas mobil pick up yang berada di depan gerbang Kantor Pemkab Sidoarjo.
Korlap IMM Sidoarjo, Imawan Dindin, mengatakan pengeboran gas alam kembali di wilayah Kabupaten Sidoarjo tersebut dikhawatirkan akan mengulang kembali kasus bencana semburan lumpur Lapindo pada tahun 2006 lalu.
Dimana pada saat itu ada 4 desa menjadi korban tenggelam karena lumpur dan 3 desa harus ditenggelamkan sebagai spill way atau jalan pintas pembuangan lumpur lapindo ke sungai Porong.
Hingga pada saat ini pun, menurut mereka masih belum ada solusi yang bisa menghentikan semburan lumpur tersebut.
“Saat ini ada rencana pengeboran gas kembali di sejumlah desa di Kec Tanggulangin. Apa ingin Sidoarjo tenggelam kembali oleh lautan lumpur,” ujar Imawan, saat diwawancarai media.
Dirinya menyebut saat ini PT Minarak Lapindo berencana akan mengebor gas kembali di sejumlah desa di Kecamatan Tanggulangin. Seperti Desa Kalidawir, Desa Banjarpanji, Desa Banjarsari, Desa Kedungbanteng dan Desa Penatarsewu. Di wilayah desa itu sudah ada rencana 7 titik pengeboran gas.
Menurut para mahasiswa, harusnya Pemkab Sidoarjo memperketat aturan pengeboran gas. Tidak dengan mudah saja memperbolehkan pengeboran. Apalagi sudah ada contoh kasus semburan lumpur Lapindo.
Sebelumnya, dibawah cuaca terik matahari siang yang sangat menyengat itu, sempat terjadi aksi dorong-mendorong sebentar, antara IMM Sidoarjo tersebut dengan petugas dari Polisi dan Satpol PP Sidoarjo. Karena IMM hendak mau masuk ke dalam halaman Kantor Bupati Sidoarjo. Untung saja tidak sampai ada pihak yang terluka.
Kehadiran Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, yang menemui mahasiswa sedikit bisa
mengobati panasnya hati dari anak-anak muda di Kab Sidoarjo itu.
Wabup Nur Ahmad mengatakan akan melaporkan kepada Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, aspirasi dari para mahasiswa dan akan mengusulkan agar diwujudkan suatu forum bersama yang akan membicarakan masalah tersebut.
Dalam forum itu, kata Wabup, akan dibicarakan bersama, aturan yang baik bagi masyarakat Sidoarjo akan dilaksanakan dan aturan yang jelek dan merugikan masyarakat akan tidak dipakai.
“Akan saya usulkan kepada Bupati supaya ada forum bersama.
Makin banyak masukan akan semakin baik dalam menyelesaikan masalah ini,” katanya.(kus)

Tags: