Mahasiswa Tujuh Negara Saksikan Siraman di Tuban

6-FOTO KAKI hud-Wisuda Sindir 1 2014Tuban, Bhirawa
Puluhan mahasiwa dari tujuh (Tujuh) negara yang melakukan studi di kampus Universtitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknonologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kemarin (27/8) menyaksikan proses siraman seniman langen tayub di sumber mata air pemandian Desa Bektiharjo Kecamatan Semanding Tuban.
Prosesi siraman yang setiap tahun dilakukan pada bulan selo atau bulan serta penangalan jawa, dan yang kerap disebut wisuda sindir (waranggono. -red) khas Bumi Wali Tuban ini diikuti oleh 196 seniman seniwati serta tokoh seni dan budayawan.
“Selain para mahasiswa dari luar negeri tadi, kita juga mengundang Dewan Kesenian Propinsi dan UPT taman Budaya Jawa Timur, juga kali ini kita undang sejumlah perguruan tinggi yang memiliki jurusan sendratasik, baik itu Unesa, STKW juga pemerhati seni dari Universitas Jember (Unej),” kata Ir. Farid Achmadi, M.MT Kepala Dinas Perekonomian Dan Pariwisata Kabupaten Tuban.
Lebih lanjut diterangkan, dalam siraman seniman langen tayub selian bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan daya pariwista serta kebudayaan khas Tuban, juga sekaligus dalam rangka pembinaan agar para pegiatan seni tetap bisa melestarikan dan mengembangkan warisan seni budaya luhur dikabupaten Tuban.
“Yang terpenting adalah agar para pegiatan seni ini lebih profesional dalam menjalankan profesi-nya juga untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) mereka, serta kesenian atau budaya ini sangat berhubungan dengan potensi wisata.  Jika potensi wisata ini maju akan dapat menarik para wisatawan untuk datang kesini. Sehingga, wisata ini dapat menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tuban,” terang Farid.
Sementara dalam sambutan Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Husain, M.Si pada kesempatan tersebut, berharap ritual siraman waranggono bisa menjadi agenda nasional. Pasalnya, agenda tersebut merupakan salah satu kegiatan untuk melestarikan budaya bangsa Indonesia yang adiluhung serta bisa dicatat dalam kalender kegiatan nasional.
“Kami berharap kegiatan uri-uri budaya asli dari Tuban ini bisa dicatat pada kalender kegiatan seni nasional. Sehingga, siraman waranggono ini bisa rutin. Dan setiap tanggal ini masyarakat sudah tahu waktunya ritual siraman waranggono,” kata Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Husain, M.Si. [hud]

Caption foto : Para Waranggono, Pramugari, Pengrawit dan tokok seni saat melakukan prosesi sakral di sumber mata air di pemandian desa Bektiharjo Kecamatan Smending Tuban disaksikan oleh masyarakat dan tamu undangan serta mahasiswa dari luar negeri. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tags: