Mahasiswa Ubaya Olah Buah Juwet Jadi Tablet Effervescent

Linus menunjukkan proses pembuatan pengolahan buah juwet atau jamblang menjadi tablet effervescent di Laboratorium gedung Teknobiologi Ubaya.

Surabaya, Bhirawa
Buah juwet atau jamblang sudah jarang dikonsumsi masyarakat, selain karena rasanya yang khas juga karena buahnya yang langkah. Maka mahasiswa Program Studi Biologi Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya), Linus Nara Pradhana berkreasi mengolah buah jamblang menjadi tablet effervescent atau tablet larut air, yang dapat diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat luas.
“Rasa buah juwet ini sangat khas sehingga tidak semua orang bisa mengonsumsi buah secara langsung karena sepat dan masam. Maka saya membuat effervescent dari buah juwet sehingga lebih praktis, rasa lebih enak karena ada campuran sodanya dan bisa diterima masyarakat luas,” ujar Linus, Selasa (21/9).
Terlebih, lanjut dia cara konsumsi tablet effervescent cukup mudah. Dengan memasukkan ke dalam air hingga larut, kemudian bisa langsung diminum. Mahasiswa yang akan diwisuda 30 Oktober mendatang ini mengungkapkan kreasi ini dibuat untuk memperkenalkan buah jamblang melalui produk minuman kekinian dalam bentuk effervescent. Buah juwet memiliki bentuk menyerupai anggur namun sedikit lonjong dengan rasa buah yang khas.
“Kadang buah ini juga disebut plum Jawa. Saat ini buah juwet semakin jarang ditemukan dan hanya sedikit orang yang masih mengonsumsi buah ini. Padahal buah ini kaya manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh,” terang dia.
Pembuatan produk effervescent dari buah juwet merupakan skripsi milik Linus yang berjudul ‘Pengaruh Penambahan Ekstrak Buah Jamblang Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Serbuk Effervescent Buah Jamblang’. Proses pengerjaan skripsi ini berjalan selama tiga sampai empat bulan mulai dari pengumpulan riset, proses produksi hingga uji organoleptik terhadap 40 orang terkait warna, rasa, bau dan sensasi soda pada produk. Sedangkan proses pembuatannya membutuhkan waktu selama tiga hari.
“Buah juwet yang sudah matang dicuci bersih dengan air mengalir. Kemudian dipotong – potong dan direndam dengan alkohol 70%. Setelah itu didiamkan di suhu ruang selama kurang lebih dua hari. Proses ini disebut dengan metode ekstraksi maserasi,” jelas dia.
Langkah selanjutnya memisahkan ekstrak dengan alkohol menggunakan alat rotary evaporator. Tujuannya untuk menghasilkan ekstrak buah jamblang dengan kandungan atau konsentrasi lebih pekat. Ekstrak buah juwet ini kemudian diproses dengan alat spray dryer untuk mengubah ekstrak yang berbentuk cair menjadi serbuk. Setelah itu, serbuk dicampur dengan soda kue, asam sitrat dan bahan yang lain untuk membuat effervescent. Tahap terakhir mencetak serbuk effervescent berbentuk tablet.
“Kesulitannya mungkin karena buah yang langkah jadi proses pembuatan pun harus dilakukan dengan hati – hati,” terang dia.
Linus berharap, kedepan ada peneliti lebih lanjut untuk produk yang dibuat agar tercipta produk yang memiliki khasiat utuh dari buah jamblang. Melalui fasilitas dan sarana prasarana yang semakin lengkap di Fakultas Teknobiologi Ubaya saat ini, ia percaya akan muncul beragam inovasi atau kreasi produk lain yang lebih baik ke depannya dari mahasiswa terutama dalam memanfaatkan buah juwet.
Penelitian seperti ini tidak banyak yang membuat, sehingga saya harus trial sendiri. Pada trial pertama, maltodekstrin terlalu sedikit sehingga serbuk menjadi lengket seperti susu yang lama dan menggumpal. Kemudian mencoba lagi kedua, akhirnya berhasil sehingga bisa dibentuk menjadi tablet. Saya berharap nantinya produk ini dapat dikembangkan lagi dan bisa melestarikan buah jamblang yang penuh khasiat,” kata alumnus SMAN 16 Surabaya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Teknobiologi Ubaya Program Kekhususan Bionutrusi dan Inovasi Pangan, Yayon Pamula Mukti STP MEng mengungkapkan, jika buah juwe mengandung banyak nutrisi baik makro maupun mikro yang berkhasiat bagi tubuh seperti protein, vitamin C, B2 dan B3, serta beberapa mineral seperti fosfor dan zat besi.
“Selain kaya nutrisi, buah juwet tergolong dalam pangan fungsional karena kandungan antioksidan yang bervariasi seperti asam galat, antosianin, dan malvidin. Kandungan antioksidan pada buah juwet dipengaruhi tingkat kematangannya. Semakin matang (berwarna merah – ungu tua), semakin tinggi kandungan antioksidannya,” jelas Dosen pembimbing skripsI Linus ini. [ina]

Tags: