Mahasiswa Unwaha Jombang Ciptakan Hand Sanitizer dan Sabun Cuci Tangan Otomatis

Mahasiswa Unwaha Tambak Beras, Jombang memperlihatkan hand sanitizer otomatis buatan mereka, Jumat (27/11).

Jombang, Bhirawa
Sejumlah mahasiswa Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha), Tambak Beras, Jombang berhasil menciptakan alat untuk mempermudah penggunaan hand sanitizer dan sabun cuci tangan di masa Pandemi Covid 19 ini. Hand Sanitizer dan sabun cuci tangan atau hand shop otomatis ini diciptakan dengan rangkaian komponen elektronik yang terdapat alat sensornya.
Sehingga, tanpa menekan atau menyentuh bagian yang digunakan untuk mengalirkan cairan hand sanitizer atau sabun cuci tangan, maka cairan hand sanitizer dan sabun cair bisa keluar dengan sendirinya dengan cara pengguna hanya mendekatkan jari ke sensor.
Untuk membuat satu unit hand sanitizer ataupun sabun cuci tangan otomatis, mereka mengaku mengeluarkan biaya kurang lebih Rp100 Ribu. Bahkan, untuk membuat hand sanitizer otomatis, mahasiswa menyebutkan hanya membutuhkan biaya biaya sekitar Rp60 Ribu. Sejumlah instrumen dibutuhkan untuk membuat hand sanitizer otomatis ini, diantaranya yakni, kabel, sensor infra red, water pump, transistor, resistor, modul charger, solder, dan timah, serta baterai. Selain sensor infra red yang dibeli melalui toko online, mereka mendapatkan instrument – intrumen itu dari membeli di toko elektronika di sekitar Jombang.
Salah satu mahasiswa semester VIII dari Prodi Informatika, Unwaha Jombang, Nurul Aini mengungkapkan, pembuatan hand sanitizer otomatis ini dilakukan berlatar belakang bagaimana cara pada masa pandemi Covid 19, bisa diciptakan sebuah tekhnokogi tepat guna.
“Dari mahasiswa Unwaha memang mempunyai inisiatif untuk membuat alat hand sanitizer otomatis yang bisa digunakan pada pandemi ini. Jadi tepat kita menciptakan alat ini pada masa pandemi Covid 19,” ungkap Nurul Aini, Jumat (27/11). Dan berharap, hand sanitizer otomatis ini bisa diproduksi secara massal dan berguna bagi masyarakat.
Sementara itu, salah satu mahasiswa yang membuat sabun cuci tangan otomatis dari bernama Mohammad Wahyu mengatakan, melihat adanya sabun cuci tangan di tempat – tempat umum yang penggunaannya harus ditekan menggunakan tangan, Mohammad Wahyu menuturkan, hal itu dimungkinkan berpotensi menjadi sarana penularan virus.
“Ini demi memutus mata rantai Virus Corona, saya dan teman – teman menciptakan hand shop otomatis,” tutur Mohammad Wahyu.
Sama halnya dengan yang disampaikan Nurul Aini, Mohammad Wahyu juga berharap, karyanya bersama rekan – rekannya ini bisa diproduksi secara massal ke depan dan bisa ditaruh di tempat – tempat umum.
Meski begitu, Mohammad Wahyu mengaku, alat yang diciptakan ini masih mengalami kendala. Terutama pada sistem program dan kadang juga masih terdapat ‘error’.
Dekan Fakultas Tekhnologi Informatika Unwaha Jombang, Tolip Haryono menerangkan, pembuatan hand sanitizer dan sabun cuci tangan otomatis ini merupakan ide murni dari mahasiswa untuk menciptakan produk yang berguna di masa Pandemi Covid 19.
“Dukungan dari kampus, memang kita memfasilitasi untuk pengadaan alat. Ini memang dibuat pada saat mahasiswa melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat. Ke depan alat – alat ini akan dilakukan modifikasi sehingga benar – benar bisa digunakan untuk masyarakat luas. Sehingga nantinya alat ini bisa dijual. Dan produk mahasiswa ini sudah ditulis, dan dalam proses minimal (untuk) HKI, itu paten yang sederhana,” terangnya.
Dikatakannya, di Fakultas Tekhnologi Informasi Unwaha Jombang sendiri memang terdapat mata kuliah yang mendukung terhadap penggunaan sensor. Dan hal ini akan dimanfaatkan terkait dengan kebutuhan – kebutuhan di masyarakat yang memang butuh untum diotomatisasi.
“Contohnya kalau di bidang pertanian, kita juga sedang mengembangkan bagaimana membuat proses hidroponik otomatis. Artinya, bagaimana tanaman itu bisa dikontrol sebuah alat yakni sebuah sensor, bagaimana kondisi pupuknya, sehingga alat itu mampu memupuk sendiri dan bisa dikontrol menggunakan smart phone,” jelasnya. [rif]

Tags: