Mahasiswi STIKI Malang Jadi Korban Keganasan Laut Pantai Malang Selatan

Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban seorang mahasiswi STIKI Malang Sephia Virgin yang terseret ombak air laut Pantai Watu Lepak, Desa Gajahrejo, Kec Gedangan, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Pesisir Laut Pantai Malang Selatan, pada Senin (22/7) sore, telah menelan korban, akibat terseret ombak laut di Pantai Watu Lepak, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Sedangkan yang menjadi korban akibat keganasan laut Pantai Malang Selatan, yakni seorang mahasiswi Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI) Malang bernama Sephia Virgin (20), warga Jalan Ciliwung, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Kepala Subseksi (Kasubsi) Penanggulangan Bencana (PB) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Mudji Utomo, Selasa (23/7), kepada wartawan membenarkan, jika ada kecelakaan (laka) laut di Pantai Watu Lepak, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, pada Senin (22/7) sore kemarin. Sedangkan yang menjadi korban laka laut tersebut yakni Sephia Virgin, warga Kota Malang, “Saat ini petugas Search And Rescue (SAR) gabungan masih berupaya melakukan pencarian korban,” terangnya.
Hingga siang tadi, lanjut dia, proses pencarian masih terus dilakukan. Dan sejauh ini belum ada perkembangan jasad korban ditemukan. Sedangkan dalam pencarian korban telah melibatkan puluhan personil. Seperti Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Gedangan, SAR Pantai Selatan Rescue, Badan Search and Rescue Nasional (Basrnas), petugas wisata Pantai Batu Bengkung, personil dari Polisi Air (Polair) Polres Malang, TNI AL, serta masyarakat sekitar pantai.
“Mereka dibagi menjadi empat tim, tim pertama melakukan pencarian ke sisi timur sampai Pantai Kajaran. Tim kedua dari Kajaran sampai Pantai Kangen. Kemudian tim ketiga menyisir dari Pantai Pawonan, dan tim keempat menyisir ke arah barat,” ungkap Utomo atau biasa dipanggil Mbah Tomo.
Selain itu, jelas dia, selain pencarian korban dilakukan Tim SAR gabungan, pencarian juga dibantu oleh nelayan, dengan melakukan penyisiran dibibir pantai. Dan masyarakat yang berada di pesisir Pantai Watu Lapak juga ikut membantu pencarian. Sehingga dengan pencarian dilakukan diberbagai sisi, akan mempercepat penemuan jasad korban.
“Korban kita duga terseret ombak saat berjalan di bibir pantai. Karena berdasarkan saksi, saat itu korban mau bergabung dengan delapan temannya untuk foto-foto selfie. Namun, tiba-tiba datang ombak besar menerjang tubuhnya, yang akhirnya korban terseret ke tengah laut,” tandas Mbah Tomo. [cyn]

Tags: