Mahfud MD Ajak Mahasiswa Jadi Cendekiawan

Anggota BPIP RI Prof Dr Mohammad Mahfud MD SH pada pembukaan Pesmaba UMM, Senin (3/9/2018) di Dome UMM.

Malang, Bhirawa
Anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD mengajak para mahasiswa khususnya di Indonesia agar bukan hanya mengejar gelar sarjana, akan tetapi berupaya untuk menjadi cendekiawan yang sederhana dan bersahabat.
Dalam Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) di Universitas Muhammadiyah Malang, Senin (3/9), Mahfud mengatakan, bagi para mahasiswa di kampus tersebut jika hanya mengejar kesarjanaan, akan sangat mudah dilakukan, terlebih dalam era digital seperti saat ini. “Saudara masuk ke kampus ini, jangan sekedar bercita-cita menjadi sarjana. Jangan cukup menjadi itu, tetapi harus menjadi cendekiawan. Karena kalau menjadi sarjana itu gampang. Apalagi zaman sekarang, era digital, belajar apa saja itu mudah,” kata Mahfud. Di hadapan kurang lebih 8.000 mahasiswa baru , Mahfud menjelaskan bahwa pada era digital seperti saat ini, untuk mempelajari berbagai hal terbilang sangat mudah. Namun, untuk bisa menjadi cendekiawan itu tidaklah mudah.
“Mengutip Profesor Sardjito, cendekiawan adalah sarjana yang sujana. Sarjana yang baik budinya, bukan hanya pintar otaknya, namun juga mulia hatinya. Tidak sombong, tidak sewenang-wenang, tidak mabuk kekuasaan,” ujar Mahfud.
Menurut Mahfud, saat seseorang telah menjadi cendekiawan, maka sikapnya akan tetap sederhana dan bersahabat, meskipun memiliki jabatan yang tinggi. Banyak orang Indonesia yang memiliki gelar sarjana, namun tidak memiliki sifat sebagai seorang cendekiawan. Mahfud mencontohkan, orang-orang seperti tersangka koruptor yang terjerat kasus, mayoritas memiliki gelar pendidikan, bahkan banyak di antaranya memiliki gelar yang cukup tinggi. Namun, mereka hanya berfikir menggunakan otak, tanpa memiliki hati yang baik.
“Orang yang selalu berpikir tapi hatinya tidak berdzikir, bisa jadi dia menggunakan pikirannya itu untuk membodoh-bodohi rakyat, untuk menipu rakyat. Koruptor-koruptor itu, orang yang berpikir, tapi masuk penjara,” ujar Mahfud.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945, lanjut Mahfud, salah satunya mencantumkan tujuan negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, dalam negara ini masih banyak masalah, karena pendidikan hanya menekankan kepada mutu dalam artian teknis, dan skill.
“Jangan hanya menjadi sarjana, tapi anda harus melangkah lebih jauh, saya ingin anda menjadi cendekiawan,” tutup Mahfud. [ant]

Tags: