Mahfud MD : Perlu Perkuat Budi Pekerti

Mahfud MD saat kunjungi rumah guru Budi di Sampang, Minggu (4/2) kemarin.

Tanggapi soal Tragedi Penganiayaan Guru di Sampang

Sampang, Bhirawa
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menilai tragedi meninggalnya guru dianiaya siswa karena runtuhnya moral terhadap dunia pendidikan. Maka itu nilai-nilai akhlak dan budi pekerti perlu diperkuat.
“Orientasi pendidikan kita supaya dikawal betul ke arah pendidikan seperti pasal 31 UUD 1945 bahwa membangun sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara,” kata Mahfud MD berkunjung ke kediaman Ahmad Budi Cahyono di Sampang, Minggu (4/2) kemarin.
Pakar hukum tata negara itu mengatakan, perlunya penguatan akhlak dan budi pekerti untuk membentengi anak sebagai generasi muda. Peran orangtua, tokoh masyarakat, dan pondok pesantren, sangat dibutuhkan dalam membangun mentalitas pendidikan sejak dini.
“Banyak anak didik sekarang kurang menghormati kepada orangtua dan guru, ini tantangan bagi kita kedepan, apalagi tergerusnya era globalisasi yang tergelincir dari akar budaya bangsanya, sekarang ini perang proksi saling merusak mental generasi bangsa,” ujarnya.
Pria yang pernah menjabat Ketua MK periode 2008-2013 itu mengaku, sangat memilukan tragedi pembunuhan guru di Sampang yang dilakukan muridnya sendiri. Sebab, selama ini Madura dikenal daerah yang mempunyai kultur pendidikan agamis.
“Saya dulu waktu sekolah dimarahi guru justru orangtua senang, malah ketika pulang orangtua mengantarkan lagi ke guru suruh marahin lagi, tapi sekarang tidak malah siswa memukuli guru,” tutur pria kelahiran Sampang itu.
Mahfud MD dalam kunjungannya kepada keluarga korban memberikan doa dan motifasi untuk tetap tabah dan sabar atas meninggalnya Ahmad Budi Cahyono.
“Diambil hikmahnya karena sudah takdir Allah, karena takdir bisa diciptakan kepada kita dengan berbagai upaya agar sang pencipta menakdirkan sesuatu yang kita inginkan, hanya itu yang disampaikan ke keluarga korban,” tandasnya.
Seperti diketahui, penganiayaan berujung maut terhadap guru, Ahmad Budi Cahyono (26) dilakukan seorang murid SMAN 1 Torjun, HI (17) menggemparkan publik. Peristiwa itu terjadi Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 13.00 WIB kemarin. Korban guru seni rupa mengisi pelajaran melukis di halaman luar depan kelas XII-8.
Sekitar pukul 21.40, korban dinyatakan meninggal dunia. Korban kemudian langsung dibawa pulang dari RS Dr Soetomo Surabaya ke rumah duka di Dusun Pliyang Desa Tanggumong Kota di Sampang. [lis]

Tags: