Makan Beras Cerdas di Unej Pecahkan Rekor MURI

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Jember, Bhirawa
Universitas Jember memecahkan rekor MURI dalam kegiatan makan beras cerdas dengan jumlah peserta sebanyak 4.020 orang dalam acara Festival Singkong dengan Kirab Sepeda Ontel Nusantara di depan pintu masuk kampus setempat, Minggu (8/11).
Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid) menganugerahkan piagam penghargaan kepada Rektor Universitas Jember (Unej) M Hasan, penemu beras cerdas Prof Ahmad Subagyo, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unej Dr Ahmad Nafik, dan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, dan Komunitas Sepeda Tua Indonesia.
“Kami memberikan penghargaan kepada Rektor Unej sebagai penyelenggara kegiatan makan nasi beras cerdas terbanyak dan kami catat sebagai rekor dalam bidang prestasi ketahanan pangan dan ekonomi kreatif,” kata Direktur Leprid Paulus Tangka di Jember.
Pihak Leprid juga sempat menanyakan koki yang akan memasak beras cerdas untuk ribuan peserta dari komunitas sepeda tua, masyarakat, mahasiswa, dan civitas akademika Unej agar makanan tersebut benar-benar aman dikonsumsi.
“Koki yang memasak tidak sembarangan karena dari koki salah satu hotel berbintang di Jember, sehingga kami rasa makanan tersebut benar-benar aman dikonsumsi dan sehat untuk masyarakat karena kandungan beras tersebut,” paparnya.
Rektor Universitas Jember M Hasan mengaku bersyukur terhadap antusiasme pecinta sepeda ontel yang datang dari berbagai kecamatan untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan Kirab Sepeda Ontel Nusantara dan Makan Beras Cerdas Terbanyak di Indonesia.
“Kegiatan makan beras cerdas terbanyak itu merupakan momentum untuk memberikan wawasan kepada semua pihak bahwa singkong harus benar-benar diperhatikan untuk menciptakan ketahanan pangan di Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya, pasar untuk beras cerdas sangat terbuka dan produk turunan sudah dibuka secara luas, sehingga Unej juga mendorong strategi bisnis tepung dari olahan singkong dan beras cerdas dipasarkan dalam jaringan (online). “Unej sebagai penemu beras cerdas menggandeng pihak ketiga untuk memasarkan tepung dari olahan singkong dan beras cerdas ke masyarakat luas sehingga beras cerdas tersebut diterima oleh masyarakat,” katanya.
Sementara penemu beras cerdas Prof Ahmad Subagyo mengatakan beras cerdas merupakan beras restrukturisasi dari berbagai bahan baku alami yang dibuat dengan mencampurkan tepung dari mocaf, jagung,  protein susu dan bahan tambahan lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan kandungan protein dan sifat fungsionalnya.  “Beras cerdas terbuat dari singkong 40 persen dan jagung 60 persen, sehingga beras tersebut kaya akan sumber protein dan karbohidrat, sehingga sangat baik untuk penderita diabetes,” ucap Subagyo yang juga Ketua Lembaga Penelitian Unej itu. [efi]

Tags: