Makan Hidangan Aqiqoh, 94 Orang Keracunan di Kabupaten Nganjuk

Warga Dusun Sumberbendo Desa Ngetos Kecamatan Ngetos yang mengalami keracunan dan Wabup Marhen Djumadi menjenguk korban di Puskesmas.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Sedikitnya 93 warga Dusun Sumberbendo Desa Ngetos Kecamatan Ngetos, dirawat di puksesmas setempat dan RSUD Nganjuk. Pasalnya warga mengalami keracunan dengan perut mual, muntah, pusing hingga diare setelah makan hidangan perayaan aqiqah di rumah Nurokhim warga setempat.
Disebutkan ada 94 warga Dusun Sumberbendo yang dirawat medis, di Puskesmas Berbek dan sebagian dirujuk di RSUD Nganjuk, RS Bhayangkara Nganjuk dan RSI Nganjuk. Sementara ada 18 orang yang menjalani perawatan medis di Puskesmas Ngetos, kemungkinan bisa bertambah,” ujar Agus Wiyanto, warga setempat.
Rinciannya, sebanyak 71 orang dirawat di RSUD Nganjuk dan sejumlah rumah sakit di Nganjuk kota. Lalu 2 orang dirawat inap di Puskesmas Berbek, 2 orang di Puskesmas Ngetos, serta 18 orang rawat jalan.
Terkait kasus keracunan tersebut, Dinas Kesehatan Pemkab Nganjuk juga telah mengirim lima sampel makanan untuk diuji di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jawa Timur. Antara lain sampel daging kambing mentah, sampel daging masak, nasi putih, air untuk memasak, dan muntahan makanan.
Menurut Warno salah satu kerabat korban yang berada di RSUD Nganjuk mengatakan, mereka mendapat nasi kotak dari Nurokhim tetangganya yang telah melaksanakan selamatan dengan mengundang warga sekitar pukul 16.00 wib. Selanjutnya pada pukul 22.00 wib sebagian warga merasakan mual dan pusing. Namun mereka tidak menyangka kalau sedang keracunan, namun warga yang mual dan pusing makin bertambah dan siang harinya.
“Mereka yang mengalami mual dan kepala pusing hingga muntah yang sebagian besar orang dewasa dan sebagian lagi anak- anak, langsung dirawat di Puskes Ngetos, Berbek dan sejumlah rumah sakit di Nganjuk.”
Berikut sebagian nama dari pasien keracunan Aura (9th), Wijiati (54th), Ika (18th), Rahayu (15th), Yahya (9th), Wiji (50th), Nina (35th), Suwanto (40th), Zaskia (7th), Trimono (33th), Citra (24th), Sinta (13th), Sukidi (48th), Novi (18th), Sutini (40th), Tri Rohani (26th), Jumianto (29th), Sutrisno (40th).
Sementara itu Wabup Drs. Marhaen Djumadi, yang malam harinya menyempatkan diri menjenguk korban keracunan di Puskesmas Ngetos, telah meminta kepada Puskesmas dan rumah sakit yang menangani korban keracunan untuk bertindak cepat. Jangan sampai karena penanganan lambat ada korban yang meninggal.
Sebagai rasa prihatin dan simpati terhadap warga yang saat ini sedang dirawat, baik di Puskesmas dan RSUD maupun RS Bhayangkara, Wabup Djumadi menjenguk satu persatu ke ruang perawatan korban keracunan. “Saya sudah meminta para tenaga medis mengambil tindakan cepat karena keracunan tergolong penyakit yang harus diambil tindakan cepat dan tepat,” terang Djumadi.
Djumadi juga mengatakan jika saat ini jumlah korban yang menjalani perawatan baik di Puskesmas maupun di sejuml;ah rumah sakit sudah berkurang. Karena sebagian korban yang kondisinya membaik sudah diperbolehkan pulang. (ris)

Tags: