Makan Ikan Bersama Risma di Bulak Sisakan Masalah

Wali Kota Risma Punguti Sampah di Pesisir Pantai Cumpat

Wali Kota Risma Punguti Sampah di Pesisir Pantai Cumpat

Surabaya, Bhirawa
Makan ikan bareng bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada gelaran Bulak Fest 2016, Minggu (10/4) lalu menyisakan masalah. Banyak pengunjung yang memanfaatkan event tersebut dengan mengambil dagangan penjual makanan dan minuman yang ada di Sentra Ikan Bulak (SIB) tanpa membayar. Akibatnya para pedagang merugi.
Hal ini dikeluhkan Badriah, pedagang makanan dan minuman yang ada di lantai dua Sentra Ikan Bulak (SIB). Ia tidak bisa berbuat banyak lantaran banyak pengunjung yang mengambil minuman di lemari pendingin. Ketika disuruh bayar oleh pedagang, pengunjung tidak mau membayar karena menganggap semua makanan gratis tanpa kecuali.
Warga Kejawan Lor Gang IV ini menjelaskan  setiap pedagang menyiapkan 12 porsi makanan beserta minumnya yang telah dibeli oleh panitia Bulak Fest 2016 sebelumnya. “Semua pedagang diminta menyiapkan 12 porsi makanan beserta minumnya oleh panitia acara. Terus pengunjungnya ngawur malah ambil sendiri-sendiri. Nah, semua dagangan saya habis, tapi tidak ada yang mau membayar,” katanya saat ditemui Bhirawa, Senin (11/4) kemarin.
Ia sempat menyuruh pengunjung membayar minuman yang tersedia di lemari pendingin. Namun, banyak pengunjung yang mengira semua gratis  dan bisa mengambil apa saja yang ada di stan dagangannya. Hal ini pun juga dialami puluhan pedagang yang menempati lantai dua bangunan yang menyerupai kapal lengkap dengan layarnya.
“Waktu saya minta bayar, pengunjung beranggapan gratis semua. Piring-piring juga banyak yang hilang, terus kalau seperti ini saya  harus minta ganti rugi ke siapa,” katanya.
Atas insiden tersebut, pedagang yang berjualan sejak awal diresmikan SIB oleh Wali Kota Surabaya  2012 lalu akhirnya belanja lagi untuk memenuhi lemari pendingin tersebut. “Tadi (kemarin, red) kulakan lagi habis Rp 600 ribu untuk minuman kemasan,” jelasnya.
Ia pun mengakui pasca gelaran event tersebut SIB kembali sepi. Menurutnya, SIB akan ramai jika seluruh pedagang yang ada di jalan sepanjang Pantai Kenjeran memasuki SIB. “Selama masih ada pedagang yang jualan di pinggir jalan pasti SIB akan terus sepi,” ujarnya.
Padahal, menurut Badriah, untuk menempati stan yang ada di SIB gratis tanpa ada biaya apapun. Mulai dari listrik, kebersihan, dan lainnya tanpa dipungut biaya. “Padahal di sini gratis mulai dari stan sama listriknya. Ini kan aneh semuanya serba gratis tapi  masih saja sepi. Apalagi cari pelanggan itu sulit,” keluhnya. [geh]

Tags: