Makan Ikan Lebih Sehat

Makan IkanHarga daging sapi masih sangat mahal (Rp 120 ribu per-kilogram), bagai tak hirau dengan instruksi presiden. Lebih lagi jelang hari raya Idul Ad-ha 1437 Hijriah (12 September 2016). Saat ini, sapi milik rakyat ditahan sampai menunggu “ledakan” harga tertinggi sapi. Maka kini saatnya jeda, tidak mengkonsumsi daging sapi (maupun kambing), dan beralih mengkonsumsi ikan. Manfaatnya, ikan kaya asam lemak omega-3 dan protein, serta rendah lemak.
Pemerintah (dan pemerintah daerah) seyogianya mendorong peningkatan konsumsi ikan. Dengan belanja ikan (sebagai lauk-pauk), masyarakat dapat berhemat. Selain alasan ekonomi, meng-konsumsi ikan lebih sehat, karena lebih mudah dicerna tubuh. Memperbanyak konsumsi ikan lebih baik (manfaatnya) dibanding daging sapi. Bahkan diyakini, mengkonsumsi ikan akan mempengaruhi psikologis dan pembawaan mental. Menjadi lebih santun, ramah dan tidak sangar.
“Nenek moyangku seorang pelaut…” Begitu sebait syair lagu anak-anak (diciptakan oleh Ibu Sud, dekade 1960-an). Bukan sekedar lagu, melainkan kebanggan jatidiri. Sebab, hampir seluruh suku bangsa memiliki kampung nelayan yang tangguh. Lebih lagi kosa kata “saudagar” berhubungan dengan perdagangan  melalui pelayaran. Namun aneh, tingkat konsumsi ikan rakyat Indonesia masih sangat minimal.
Dulu Raja Bugis, Karaeng Pattengaloan (abad ke-18), sudah memiliki teropong bintang yang jumlahnya masih 5 unit sedunia. Saat ini bagai memiliki satelit. Sangat jarang kapal asing berani mencuri ikan. Yang tertangkap, seluruh muatan (dan kapalnya) disita, awak kapalnya dikenakan hukuman denda atau pidana. Karena itu kekayaan laut perairan timur Indonesia tetap terjaga. Begitu pula perairan lain di seluruh Nusantara.
Kekayaan laut Indonesia, khusus ikan saja, saat ini ditaksir senilai Rp 10 ribu trilyun (lima kali dibanding APBN 2015). Peringkat hasil laut oleh FAO (badan pangan dunia), Indonesia berada di posisi ketiga dibawah China dan India. Namun kalkulasi FAO perlu direvisi, mengingat Indonesia memiliki hamparan perairan yang lebih luas dibanding India maupun China.
Pada tahun 2015, produksi ikan nasional mencapai 24,12 juta ton. Tahun ini  (2016) ditargetkan mencapai 26,04 juta ton (naik sekitar 8%). Sebenarnya target dapat ditingkatkan manakala diikuti perbaikan sarana produksi, terutama kapasitas kapal motor dan jalan. Dari target tersebut, perikanan budidaya menyumbang sekitar 79%, atau sesebanyak 19,5 juta ton. Hasil perikanan budidaya juga dapat ditingkatkan dengan penyediaan benih serta metode teknis budidaya.
Karena keterbatasan sarana melaut, hamparan perairan yang sangat luas masih menjadi “surga” ilegal fishing. Setiap tahun, setidaknya terdapat 100 kapal asing ditangkap karena mencuri ikan. Meningkatnya ilegal fishing sudah pada tahap menjengkelkan. Banyak kapal asing berukuran besar menjadi “peng-ijon” di perairan perbatasan dari kapal-kapal berukuran sedang. Traksaksinya di laut.
Sehingga Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta kapal pencuri ikan langsung ditembak di tempat. Modus ilegal fishing biasanya menggunakan kapal sedang (maksimal) hanya 30 ton. Tetapi kapal-kapal kecil itu cuma “armada prajurit.” Terdapat kapal besar yang bertindak sebagai penadah hasil tangkapan. Diperlukan investigasi yang tak cukup mengandalkan kapal patroli, melainkan dengan mengerahkan kapal perang.
Selain menindak tegas illegal fishing, diperlukan pula pembinaan kepada nelayan. Antaralain dengan memperluas coverages tangkapan. Semakin luas perairan yang dilayari akan semakin baik. Konsekuensinya, pemerintah seyogianya memberi subsidi kapal minimal berbobot 30 ton. Selama ini pelayaran kapal nelayan terkesan berkerumun di areal sempit.
Hasil tangkapan yang sangat tidak memadai menyebabkan pedagang (besar) berkesempatan meng-impor ikan. Termasuk berdalih kepentingan industri (makanan dalam kaleng untuk ekspor). Problem kelautan dan perikanan masih memerlukan penanganan sistemik serta terstruktur.

                                                                                                          ———  000   ———

Rate this article!
Makan Ikan Lebih Sehat,5 / 5 ( 1votes )
Tags: