Malang, Bhirawa
Makanan cepat saji yang saat ini digemari oleh masyarakat Malang, ternyata tidak memiliki gizi dan nutrisi yang cukup.Dampak lainnya adalah menjauhkan masyarakat dari pola hidup sehat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Andam Dewi, General Manajer (GM) PT Herbalife Indonesia yang mengatakan, banyaknya makanan cepat saji, menyebabkan masyarakat sulit berpola hidup sehat.
Menurutnya, pola makan masyarakat Indonesia masih jauh dari kehidupan dengan pola makan dan hidup sehat, akibat perubahan aktivitas. Pilihan makanan cepat saji banyak dilakukan oleh masyarakat, lantaran aktivitas masyarakat Indonesia yang semakin padat dan menumbuhkan pola hidup yang serba instan. “Padahal makanan cepat saji jauh dari kebutuhan nutrisi, sehingga berdampak pada gangguan kesehatan, bagi yang mengkonsumsinya,” kata Andam disela-sela Grand Launching Quick Response Center” (QRC) ke-7 Herbalife, Malang, Senin (28/4) kemarin.
Banyak masyarakat sibuk di Tanah Air ini mulai sadar pentingnya nutrisi, sehingga mereka mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi yang mudah disajikan, sehingga tidak menganggu aktivitasnya sebagai karyawan atau pengusaha sibuk.
Apalagi, imbuhnya Herbalife juga berkomitmen untuk mengkampanyekan dan memasyarakatkan gaya hidup sehat. Dengan demikian, Herbalife juga terus memperluas layanan dengan menambah gerai sales center dan QRC di seluruh wilayah nusantara, seperti di Tangerang, Surabaya, Makassar, Bandung, Bekasi, Banjarmasin, Solo, Pekanbaru, dan Papua.
Pihaknya juga menambahkan, jika pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai salah satu investasi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) , bagi generasi muda dimasa mendatang.
Oleh karena itu, jika ada kerja sama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, dalam upaya menyehatkan masyarakat pasti akan membuahkan hasil maksimal. Apalagi generasi muda merupakan calon pemimpin bangsa. [mut]