Maksimalisasi BUMD, Wujudkan Trading House

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pengolahan kopi di salah satu UMKM Bondowoso, Minggu (15/11).

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meyakini kualitas dan kuantitas produksi kopi di Bondowoso menjadi yang terdepan di Jatim. Tak ayal, Bondowoso telah dikenal jamak sebagai Republik Kopi. Untuk itu, Khofifah berharap sinergi antar pemerintah dan pelaku usaha dapat terus diperkuat untuk memaksimalkan potensi kopi di Bondowoso.
“Kualitas dan kuantitas kopi di Bondowoso ini cukup advance karena itu, BI mengusulkan agar ada BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) dan trading house (rumah dagang bersama). Dan rupanya BUMD ini sudah disiapkan dua tahun lalu,” tutur Khofifah saat berkunjung di Kabupaten Bondowoso, Minggu (15/11).
Khofifah berharap, ada maksimalisasi dari kinerja BUMD khususnya dalam pengelolaan resi gudang yang bisa dimaksimalkan sampai tahap menjadi trading house. Karena melalui resi gudang tersebut akan menjaga stabilitas dan kuantitas kopi sari tangan petani di Bondowoso. “Kalau sudah menjadi trading house berarti ini sudah sangat advance,” lanjut Khofifah.
Dari sisi produksi, lanjut mantan Menteri Sosial itu, diharapkan kuantitas kopi dapat terus terjaga dan secara kualitatif akan terus dikembangkan. Karena itu Pemprov dalam kunjungannya juga menyalurkan 100 ribu batang kopi dengan harapan ada proses penanaman dan pembibitan lebih banyak dan luas. Sehingga produktifitas kopi Bondowoso semakin tinggi.
“Dari Kanwil BI sempat ada kekhawatiran, kemungkinan kalau permintaannya besar seperti Indonesia, tiga tahun kemudian bisa-bisa kita sudah impor. Sehingga ekstensifikasi lahan, menjadi penting. Selain itu, intensifikasi untuk bisa memberikan produksi yang maksimal juga perlu dilakukan,” ujar gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Di sisi lain, Khofifah juga melihat tren kopi organik yang juga meningkat. Maka Pemprov juga mendukung para petani Bondowoso dengan memberikan bantuan 20 ribu pupuk organik. “Harapan kami ini akan menjadi sentra kopi Bondowoso yang menjdi ikon republik kopi yang terus ditumbuhkembangkan,” ujar dia.
Di Bondowoso, Khofifah juga menyempatkan diri untuk meninjau secara langsung rumah pengolahan kopi Ya Hala. Dari sisi kualitas, Ya Hala diakui Khofifah telah banyak improvement dan memiliki berbagai predikat prestasi. Sehingga akses pasarnya harus diperluas dan menjadi sentra andalan sekaligus unggulan dari Kabupaten Bondowoso. [tam]

Tags: