Maksimalkan Serapan Gabah dan Stabilkan Harga

Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat mengunjungi Gapoktan. Pada kesempatan itu, sambil Gowes gubernur juga mengunjungi IKM suttle cock di Sidodadi Lamongan. [Alimun Hakim]

Lamongan, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di dampingi Bupati Yuhronur Efendi mengunjungi penggilingan padi milik Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), Minggu (4/4). Pemprov Jatim memastikan penyerapan gabah petani dapat maksimal dan harga sembako tetap stabil.
“Menjelang bulan Ramadan ini masyarakat harus merasa aman, bahwa penyerapan gabah dapat maksimal, stok sembako aman dan harganya stabil. Bahkan harga beras relatif menurun,” ucap Khofifah saat penggilingan padi Kelompok Tani Mawar, Desa Puter, Kecamatan Kembangbahu.
Kabupaten Lamongan merupakan penghasil beras terbesar di Jatim, data Kabupaten Lamongan Dalam Angka tahun 2020, produksi padi Lamongan sebesar 1.173 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 753 ton beras. Sehingga tahun 2020 lalu, Kabupaten Lamongan surplus beras sebesar 564 ton.
“Lamongan produksi tertinggi dari gabah dan beras di Jatim. Oleh karena itu kita akan mengkoordinasikan untuk bisa membantu penyerapan di luar dari pada Bulog. Jadi Pemprov bersama Baznas Propinsi Jatim, mulai hari ini akan menyerap beras yang di penggilingan terutama milik Gapoktan supaya harga segera stabil.” terangnya.
Di awal musim panen akhir Februari hingga minggu kedua Maret, harga jual gabah di Kabupaten Lamongan sempat mengalami koreksi dari HPP (Harga Pokok Penjualan) yang ditetapkan.
Hal itu disebabkan karena terjadi curah hujan yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap rendemen. Selain itu adanya wacana impor beras oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Perdagangan juga ikut mempengaruhi harga di tingkat petani.
Untuk mengantisipasi terjadinya penurunan harga gabah yang terjadi, Pemkab Lamongan telah berupaya agar harga gabah di tingkat petani sesuai dengan HPP atau di atas HPP. Salah satu upaya yang sudah dilakukan dengan melakukan pengecekan langsung oleh Bupati Yuhronur ke Bulog untuk melakukan koordinasi dan mendorong penyerapan hasil panen padi oleh Bulog dan seluruh pengelola lumbung padi.
Tidak berhenti di sana, koordinasi dengan Tim Monitoring Serap Gabah Kementerian Pertanian agar Bulog beserta pengelola lumbung/penggilingan (Perpadi) untuk mengoptimalkan penyerapan gabah /beras di tingkat petani pun juga dilakukan.

Kunjungi IKM
Gubernur Khofifah kagum dengan semangat masyarakat ditengah pandemi dalam menggerakkan roda ekonomi mandiri. Didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Gubernur Jatim mengunjungi IKM (Industri Kecil Menengah) suttle cock di Sidodadi.
Bupati Yuhronur memaparkan, dalam menggairahkan perekonomian Lamongan dengan mensosialisasikan gerakan Ayo Beli Produk Lamongan. “Ini salah satu dari pada UMKM di Lamongan (shuttle cock), ini yang memang sekarang mulai bergairah lagi, salah satu program kita adalah bagaimana menggairahkan kembali dari program UMKM bangkit ini. Jadi ada gerakan ayo beli produk Lamongan ini kita terus sosialisasikan, maksudnya supaya UMKM ini kembali begairah dan bangkit,” ungkapnya.
Dikatakan Khofifah bahwa salah satu andalan Lamongan adalah sektor pertanian dan UMKM nya. Lamongan memiliki IKM suttle cock dengan proses produksi berbasis wilayah yang menurut Khofifah sangat luar biasa, karena mampu menciptakan brand yang tidak cukup hanya 1, namun 2 brand dapat dimunculkan.
“56,94 persen hampir 57 persen tulang punggung atau back bone dari PDRB Jatim adalah UMKM dan salah satunya adalah industri-industri kecil menengah, ini IKM suttle cock yang ada di Lamongan ini luar biasa. Kenapa? Karena saya pernah melihat suatu proses pembuatan suttle cock berbasis wilayah, jadi hampir satu desa, tapi mereka tidak punya brand, ini satu produk punya 2 brand, mixmax dan LA Cock. Oleh karena itu saya mohon nanti Pak Bupati terus memberikan pendampingan, penguatan,” ucap Khofifah.
IKM suttle cock milik Edi Suyanto ini mampu menyerap 120 tenaga kerja, yang terbagi dua yakni pekerja di tempat dan di rumah. Usaha ini mulai beroperasi sejak 2005 dan mulai berkembang pada 2007 serta maju pesat mulai 2010 hingga kini. Usaha ini sudah menggunakan mesin otomatis, termasuk alat penguji produk dengan pemasaran melalui pihak ketiga, yang terbesar Jakarta dan Makassar.
Selain meninjau UMKM Lamongan, Gubernur Jatim dan Bupati Lamongan juga mengkampanyekan penggunaan masker dengan membagikan sembako dan masker di Pasar Sidoharjo. Selain itu, juga menggelar talk show di Radio Prameswara Lamongan dengan tema upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi covid-19. [aha.yit]

Tags: