Malam Tahun Baru, Pemkot Tutup Sementara Suramadu

Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana

Surabaya, Bhirawa
Pemkot Surabaya bakal melakukan penutupan sementara Jembatan Suramadu, jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura, pada saat malam tahun baru 2021. Kebijakan tersebut untuk mengurangi kerumuman demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, pihaknya telah melakukan koordinasi dan minta izin kepada gubernur Jatim, terkait rencana penutupan sementara Jembatan Suramadu tersebut. “Pemkot sudah minta izin dan Alhamdulillah diizinkan,” ujar Whisnu, Minggu (27/12).
Whisnu mengatakan, Pemkot Surabaya nantinya akan membuat posko di sekitar Jembatan Suramadu. Posko tersebut juga dilengkapi mobil puskesmas untuk swab test. “Minimal mereka takut kalau diswab, di-rapid test saja sudah takut. Nanti kami tulisi tes swab gratis. Swab massal, paling tidak supaya tidak ada kerumunan di sana,” ujarnya.
Mantan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini berharap, libur Natal dan Tahun Baru 2021 ini tidak menyebabkan lonjakan kasus positif di Kota Pahlawan. Dia mengklaim di Surabaya terjadi penurunan angka Covid-19 hingga masuk zona oranye.
“Syukur-syukur jika ke depannya bisa segera hijau dan segera terangkat pandemi ini. Apalagi nanti kalau vaksin datang, itu pasti bisa membantu sekali. Makanya saya keliling ini berkomunikasi untuk sama-sama melakukan pengamanan Surabaya ke depannya,” katanya.
Wisnu juga menegaskan bahwa semua kegiatan nanti pada malam tahun baru terakhir pukul 20.00 WIB. Namun, karena mungkin warga masih ada yang keluar, maka perlu dilakukan berbagai langkah-langkah.
“Dan kampung tangguh nanti akan kita aktifkan lagi. Bahkan, nanti dana hibah dari Pemkot Surabaya juga akan kita turunkan. Kemarin saya sudah komunikasi dengan Pak Sekda, insyallah minggu depan bisa diturunkan dan kampung tangguh mulai aktif lagi,” tegasnya.
Menurutnya, jika kampung tangguh ini bisa diaktifkan kembali, maka minimal mereka bisa melarang warganya untuk keluar pada saat malam tahun baru. Ia mencontohkan anak-anak muda yang barangkali mau keluar pada saat malam tahun baru, mungkin nanti bisa dicegat untuk tidak keluar dan cukup di rumah saja.
“Dengan cara ini, pasti akan sangat membantu untuk memecah kerumunan massa di tengah kota, sehingga nanti penanganan di tengah kota bisa lebih ringan karena sudah diantisipasi dari hulunya,” tandasnya. [iib]

Tags: