‘Malang Anyar’ Digeber Kampanye di 4 Kecamatan

7-sup-akhirKab Malang, Bhirawa
Kampanye hari terakhir paslon nomor urut 2 Dewanti Rumpoko – Masrifah Hadi (Dewi Sri) digeber di 4 kecamatan sekaligus, yaitu Tumpang, Pakis, Karangploso dan Dau.
Di Karangploso kampanye paslon yang mengusung jargon Malang Anyar tersebut digeber di sebelah pasar Karangploso menghadirkan artis Evi Tamala dan Imron Sadewo, serta artis Jatim Lovina. Sedangkan di Tumpang digeber di pusat Kota Tumpang dimeriahkan puluhan grup seni bantengan dan Sakera Marlena.
Akibat kegiatan kampanye tersebut, lalu lintas di Karangploso dan Tumpang tersendat. Masyarakat tumpah ruah memadati arena kampanye Dewi Sri.
Dalam pesannya Dewanti meminta agar seluruh masyarakat datang ke TPS pada tanggal 9 Desember mendatang. “Luangkan waktu untuk datang ke TPS di pagi hari. Setelah itu pulang, tetapi datanglah lagi jam 1 siang untuk menjadi saksi Malang Anyar,” pesan Dewanti.
Dijelaskan, masyarakat perlu menjadi saksi untuk mengawal suara yang telah diberikan agar jangan sampai ada kecurangan. “Jadilah saksi Malang Anyat, agar perubahan yang diinginkan masyarakat dapat terwujud,” tegasnya.
Menanggapi banyaknya temuan kades yang menjadi aktor penggalang massa calon incumbent, Dewanti mengingatkan agar para kades bertindak yang bijaksana dan netral.
“Kades harus netral, agar masyarakat bisa menentukan pilihannya sendiri. Kalau nekad, maka mereka akan berhadapan dengan hukum,” kata Dewanti mengingatkan.
Oleh karena itu Dewanti meminta kepada jajaran pengurus PDIP mulai Ranting, PAC hingga DPC, serta Relawan Malang Anyar untuk terus waspada.
“Kawal kemenangan Malang Anyar. Tangkap maling yang berteriak maling. Serahkan pelaku yang bagi-bagi bingkisan dan uang ke panwas dan polisi, biar mereka yang mengadili,” katanya.
Relawan Malang Anyar Dimintai Awasi Kades dan Perangkat Desa. Untuk menjaga netralitas kades dan perangkat desa, seluruh relawan Malang Anyar pendukung Dewanti Rumpoko – Masrifah Hadi (Dewi Sri) diminta untuk mengawasi gerak-gerik mereka. Pasalnya ada sejumlah laporan yang masuk bahwa para kades menggunakan jabatannya untuk membantu mendukung incumbent Rendra Kresna – Sanusi.
Paling tidak saat ini sudah ada tiga kades yang dilaporkan yaitu kades mulyoasri kec ampelgading., Kades Jenggolo kec Kepanjen dan Kades Wajak kecamatan Wajak kab Malang.
“Seluruh relawan Malang Anyar harus mengawasi aktifitas kades karena kita menduga mereka dimanfaatkan incumbent untuk melaksanakan praktek money politics dan pengumpulan massa,” ungkap koordinator saksi relawan Malang Anyar, Bagyo Prasasti Prasetyo, Minggu (6/12).
Dikatakan masa tenang 6 – 8 Desember merupakan masa rawan, karena biasanya digunakan paslon dan pemenangannya untuk merayu rakyat dengan memberi bingkisan sarung, kebaya, jilbab, sembako dan uang.
“Relawan harus selalu bersikap waspada. Jika ditemukan ada praktek penggunaan kekuasaan untuk kegiatan money politics langsung lapor panwascam, panwaskab atau pengurus PDIP di wilayahnya,” tegas Bagyo.
Sebagaimana diketahui, kepala Desa Wajak, Djainuri, dilaporkan ke Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Wajak karena dugaan membagikan bingkisan dengan stiker ajakan mencoblos Paslon Bupati Malang nomor 1, Rendra-Sanusi.
Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Wajak, Suwarno, mengatakan, Kades Wajak membagikan sarung dan kerudung dalam satu paket, di Kantor Desa Wajak, pukul 20.30 WIB semalam.
“Undangannya kepada seluruh Ketua RT dan Ketua RW, dengan alasan pembagian insentif tahap II. Memang saat mendaftar di awal, mereka langsung diberi uang Rp 400 ribu,” ungkap Suwarno.
Kegiatan musyawarah itu kemudian berlangsung sebagaimana biasa. Lalu di tengah-tengah acara, lanjutnya, bingkisan berisi sarung dan kerudung itu dibagikan. [sup]

Tags: